JAKARTA (Panjimas.com) — Juru bicara Kepolisian Resor Depok, Ajun Komisaris Firdaus, Senin (10/7) memastikan, sedikitnya ada empat berita hoax atau kabar palsu seputar Hermansyah yang tersebar lewat media sosial dalam dua hari terakhir. Informasi itu seolah-olah benar karena disertakan foto-foto kondisi Hermansyah.
Peristiwa kekerasan ini benar terjadi di kilometer 6 jalan tol Jakarta-Bogor pada Minggu, 9 Juli 2017. Sehingga kondisi Hermansyah sangat mengenaskan karena menderita luka bacok. Namun, insiden pengeroyokan Hermansyah, pakar telematika lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu diwarnai berbagai berita palsu (hoax) lewat media sosial.
“Banyak foto yang beredar, tapi itu bukan foto korban. Foto itu hoax untuk memperkeruh suasana,” ujar Ajun.
Firdaus meminta masyarakat tak cepat mempercayai foto korban yang disebar lewat media sosial. Masyarakat juga diimbau untuk tidak ikut-ikutan menyebarluaskan foto tersebut, apalagi menambahi. Hermansyah tinggal di Depok, sehingga polisi setempat membantu pengamanan rumah korban yang berada di Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, tersebut.
Empat kabar palsu di seputar Hermansyah pertama ia diberitakan meninggal. “Itu pasti hoax. Korban masih hidup dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Firdaus. Hermansyah semula dirawat di Rumah Sakit Hermina Depok, kemudian dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, demi keamanan yang bersangkutan.
Berita palsu kedua, yaitu soal jari tangan Hermansyah putus seperti dalam foto-foto yang beredar di media sosial. Menurut Firdaus, kondisi korban memang parah karena terkena bacok. Tapi luka sesungguhnya tidak seperti foto-foto di media-media sosial. “Tidak seperti itu,” kata Firdaus.
Entah siapa yang menyebarkan berita bahwa jari tangan Hermansyah putus. Informasi palsu ketiga masih terkait dengan foto luka sayatan di tubuh Hermansyah. Menurut Teuku Gandawan, rekan Hermansyah yang sama-sama alumni ITB, beredarnya foto-foto yang cukup mengerikan tentang seseorang yang tangan kanannya banyak tersayat-sayat, itu palsu.
“Bisa saya konfirmasikan itu bukan Hermansyah. Kondisi korban lebih banyak luka di sisi kiri. Luka ada di atas kuping kiri, leher bagian kiri, lengan kiri, siku bawah kiri dan pergelangan tangan kiri,” kata Teuku dalam keterangan tertulisnya pada Minggu, 9 Juli 2017.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur, Komisaris Besar Andry Wibowo, mengatakan belum bisa menyimpulkan motif di balik pembacokan tersebut. Juga, belum ditemukan kaitan antara peristiwa itu dan kesaksian Hermansyah saat berbicara dalam acara ILC.
Sementara itu, Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) Habiburokhman, saat mendatangi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, untuk menjenguk Hermansyah, juga memastikan, bahwa kabar meninggalnya Hermansyah yang beredar, adalah kabar bohong.
Saat ini, kata dia, Hermansyah sedang berobat. “Yang jelas dia enggak begitu (meninggal dunia). Tapi dikatakan kondisinya cukup serius. Jadi belum bisa ditemui langsung dan hanya keluarganya saja,” ujar Habiburokhman, saat dijumpai di RSPAD Gatot Subroto, Senin, (10/7).
Menurut keluarga, kata dia, Habiburokhman masih di ruang ICU. Hermansyah masih dalam penanganan serius, sehingga tidak bisa dikunjungi selain kerabat dekat. Awak media pun tidak diperkenankan memasuki ruang perawatan. (desastian)