SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof.Dr. Amien Rais, MA, menuntut Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk menanggapi secara serius pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang menduga adanya keterlibatan Jenderal Polisi dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.
Dugaan tersebut diungkapkan Novel saat diwawancarai Time beberapa waktu lalu.
Amien Rais meminta Polri untuk mengusut tuntas kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
“Dugaan Novel Baswedan, saya kira betul, ini ada seorang jenderal polisi yang memberikan intruksi, walaupun nama itu, masih teka-teki, ujarnya dalam konferensi pers di gedung Induk Siti Walidah UMS, Ahad (09/07)
“Tapi, banyak orang sudah tahu, kalau misalnya dibongkar nanti, alangkah kita menjadi malu, jenderal kita. Ternyata ada seorang jenderal polisi yang merekayasa penyerangan air keras itu,” tandasnya usai memberikan orasi kebangsaan “Orasi Kebangsaan yang bertajuk “Indonesia, Kini dan Nanti” yang diselenggarakan oleh Forum Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jawa Tengah di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Ahad (9/7).
Tokoh Reformasi 98 itu pun mempertanyakan kinerja Polri dalam mengusut kasus itu.
Amien menilai, Polri tampak kesulitan untuk menuntaskan kasus novel itu. Padahal, Polri telah sering kali memecahkan kasus-kasus besar dan lebih rumit dibandingkan dengan penyiraman terhadap Novel. Hal tersebut, ujarnya, menguatkan dugaan aktor intelektual besar dibalik tindak kriminal itu.
Amien juga menduga setidaknya terdapat beberapa kasus besar yang juga menjadi latar belakang dibalik insiden penyiraman air keras terhadap Novel. Amien Rais menyebut, di antaranya menyangkut kasus korupsi BLBI, KTP elektronik, dan mafia daging.
“Dugaan semula itu mesti menyangkut BLBI, kedua menyangkut E-KTP, ketiga menyangkut mafia daging”, pungkasnya.[IZ]