JAKARTA, (Panjimas.com) – Afi Nifaya Faradisa yang diduga seorang plagiat kini kembali mencari sensasi, kali ini Afi membuat video curhat secara live di Facebook yang diduga hasil menjiplak seorang Youtuber karena tak tahan dikucilkan.
Ketua Komisi Nasional Perlindunagn Anak, Seto Mulyadi mengatakan, publik tidak perlu lagi mempermasalahkan curahan hati Afi Nifaya Faradisa melalui video live Facebook. Namun, dia menyatakan perlu ada pendekatan terhadap remaja asal Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut.
Menurut Kak Seto, tidak perlu terlalu dipermasalahkan, tapi justru harus ada pendekatan baik dari orang tua (dan) psikolog. “Kalau memang memerlukan bantuan untuk mendapatkan treatment psikologis, mungkin bisa kami lakukan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI),” kata Kak Seto seperti dikutip Republika, Ahad (9/7).
Kak Seto menjelaskan, pendekatan psikologi (guna) untuk mengetahui alasan dan motivasi dari tindakan dan perkataan yang dilontarkan Afi yang berakibat menimbulkan komentar di masyarakat.
Dia berharap, sebagai anak yang telah berprestasi, Afi dapat diarahkan oleh keluarga, guru, dan tokoh agar dapat terus berprestasi secara tulus tanpa niatan untuk menuai popularitas. “Supaya hal yang sudah positif tetap dipertahankan namun bukan untuk mendapatkan popularitas tapi justru demi karya itu sendiri, mungkin bisa menulis buku,” ujar kak Seto.
Selain itu, Kak Seto meminta agar para orang tua melakukan pendekatan intensif untuk mengingatkan anak agar tidak melakukan hal yang salah atau di luar batas kewajaran. “Ada satu kehausan yang berlebihan saat perhatian publik mulai beralih,” ujar dia.
Dikatakan Kak Seto lebih lanjut, ada dua kemungkinan Afi melakukan siaran langsung melalui akun Facebook. Pertama, Afi merasakan dinamika remaja sebagai korban yang menerima penekanan dan penderitaan seperti yang dialami Amanda Todd.
Kedua, ‘kreativitas’ Afi bertujuan membuat pemberitaan atau lainnya. “Begitu melihat jiplakannya, saya melihat itu adalah ‘kreativitas’ yang bersumber, mungkin, dari keisengan atau hal yang sifatnya akan membuat dia populer,” kata dia.
Secara umum, Kak Seto berpendapat popularitas yang mendadak dapat membuat keterkejutan budaya bagi orang. Saat popularitas menurun, akan timbul niat untuk mencari sesuatu yang membuat popularitasnya kembali tinggi.
Seperti diketahui, pada Sabtu (8/7) kemarin, Afi kembali menjadi viral setelah melakukan live video. Kali ini, video tersebut berisi curhatan hati Afi yang menggambarkan suasana hati yang terpuruk.
Selanjutnya, warganet menyandingkan video Afi dengan seorang remaja asal Kanada bernama Amanda Todd yang melakukan bunuh diri karena menjadi korban bully pada 2012.[DP]