GAZA, (Panjimas.com) – Israel baru-baru ini telah mengurangi pasokan listrik ke Jalur Gaza yang diblokade dari sebelumnya 120 MW menjadi hanya 55 Megawatt saja.
Pengurangan pasokan listrik secara drastis mencapai lebih dari 45 persen, demikian menurut Otoritas Energi Gaza, Kamis (06/07).
“Pengurangan daya listrik yang terus berlanjut oleh Israel, menambah beban berat lanjutan terhadap para penduduk Gaza yang sudah menderita, terutama karena suhu musim panas yang melonjak,” kata Otoritas Energi Gaza dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu.
Otoritas Energi Gaza kemudian menunjukkan bahwa wilayah Gaza saat ini menerima total hanya 140 megawatt listrik – dari Mesir dan Israel dan dari pembangkit listrik yang berfungsi hanya di Gaza – sementara itu jika mengacu pada kebutuhan listrik 2 juta penduduk Gaza, maka diperlukan pasokan sejumlah 500 megawatt.
Israel mulai mengurangi pasokan listrik ke Gaza pada 19 Juni lalu – sebuah langkah yang ditengarai atas permintaan Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah (PA), dalam rangka melemahkan Hamas
Pada bulan April, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang memimpin PA (Otoritas Palestina), berjanji untuk mengambil “langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya” untuk menekan gerakan perlawanan Palestina Hamas – yang mengendalikan Gaza – untuk melepaskan kendali Hamas atas wilayah tersebut.
Sejak Hamas merebut kendali Gaza pada tahun 2007, jalur pantai tersebut diblokade di bawah embargo Israel-Mesir yang melumpuhkan perkonomian dan telah merampas berbagai komoditas dasar, termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan. [IZ]