GAZIANTEP, (Panjimas.com) – Puluhan ribu penduduk Suriah dilaporkan telah kembali ke kota Jarabulus di Suriah bagian Utara sejak wilayah itu dibebaskan setahun yang lalu.
Kehidupan sekarang ini di Jarabulus sebagian besar telah kembali normal.
Jarabulus terletak tepat di seberang perbatasan Turki dengan Suriah, Free Syrian Army (FSA) yang disokong militer Turki membebaskan kota tersebut pada bulan Agustus tahun lalu.
Jarabulus saat ini disokong kebutuhan-kebutuhan dasar masyaraktnya, termasuk daya listrik dan air, dari Provinsi Gaziantep, Turki, yang mengondisikan agar infrastruktur lokal – termasuk rumah sakit dan sekolah – dapat mulai beroperasi kembali.
Pejuang FSA yang ditempatkan di perbatasan Turki-Suriah, sementara itu, terus membantu penduduk setempat kembali ke rumah-rumah mereka, dengan lebih dari 50.000 warga sipil dilaporkan telah kembali ke kota sampai saat ini.
Restoran dan toko-toko bisnis lokal sekarang melakukan bisnis yang sedang booming, sementara banyak pedagang tampak berkeliaran di jalanan sambil menjajakan dagangan mereka.
Rim Abit, seorang penduduk lokal yang baru saja kembali ke Jarabulus, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Turki, di mana dia tinggal selama 2 tahun terakhir disana. Abit sekarang bekerja di salah satu dari beberapa rumah sakit yang baru dibangun di kota ini.
Mohamed Isa, seorang penduduk Suriah yang sebelumnya melarikan diri dari kota Manzab yang dikuasai PYD / PKK kembali ke Jarabulus, mengatakan “Sekarang kami dapat tinggal di sini dengan damai dan aman”, dikutip dari Anadolu.
Operasi Euphrates Shield, yang dimulai Agustus lalu dan berakhir pada bulan Maret tahun ini, diluncurkan dengan tujuan untuk menghilangkan ancaman teroris di sepanjang perbatasan Turki-Suriah dengan penggunaan pejuang FSA yang didukung oleh artileri dan bantuan serangan udara militer Turki.
Setelah perang sipil Suriah meletus pada awal tahun 2011, Jarabulus dikontrol sesekali oleh kelompok Isalmic State (IS) dan komunis PKK / PYD, sebelum dibebaskan tahun lalu oleh FSA dan Turki.[IZ]