YERUSALEM, (Panjimas.com) – Menteri Dalam Negeri Israel Arie Deri baru-baru ini memperpanjang larangan bepergian yang dikeluarkan terhadap Sheikh Raed Salah, Wakil Pemimpin Gerakan Islam di Israel (Cabang Utara), mengutup laporan media-media Israel, Kamis (06/07).
Menurut Israel Channel 7, Deri memperbaharui larangan perjalanan atas Sheikh Raed Salah – kebijakan tersebut secara efektif melarang dirinya meninggalkan negara tersebut – selama beberapa tahun.
“Menteri [Dalam Negeri], mendasarkan keputusannya pada kekhawatiran bahwa kepergian [Sheikh Raed] Salah dari negara tersebut dapat merugikan keamanan Israel,” jelas penyiar Israel Channel 7.
Sejak 2015, Israel telah melarang Sheikh Raed Salah melakukan perjalanan ke luar negeri dengan alasan yang seolah-olah terkait dengan “keamanan nasional”.
Sheikh Raed Salah dikenal luas sebagai ikon perlawanan Palestina.
Gerakan Islam [Islamic Movement] pergerakannya dilarang oleh pihak berwenang Israel, dalam beberapa tahun terakhir telah berulang kali menangkap Sheikh Raed Salah dan menutup puluhan organisasi – termasuk sejumlah Badan Amal – atas dugaan hubungan mereka dengan Islamic Movement, dikutip dari AA.
Sheikh Abdullah Nimr Darwish mendirikan organisasinya “Islamic Movement” pada tahun 1971 dengan tujuan untuk menghidupkan kembali sentimen Islam di kalangan warga Arab-Israel dengan fokus pada penyediaan layanan sosial, sejalan dengan prinsip-prinsip pendirian Ikhwanul Muslimin Mesir.
Kelompoknya pecah pada tahun 1996 setelah perpecahan, yang dipicu oleh polemik apakah akan berpartisipasi di Parlemen Israel atau tidak, konflik itu mengarah pada terbentuknya cabang
Gerakan Islam Utara yang sekarang lebih dikenal saat ini, dengan dipimpin oleh Sheikh Raed Salah namun organisasi tersebut dilarang eksistensinya oleh Israel pada tahun 2015.
Sheikh Hammad Abu Da’abis, yang memimpin Gerakan Islam cabang selatan, mengatakan Sheikh Darwish “membawa bendera sentralisme dan moderasi, menyebarkan semangat persaudaraan, toleransi dan harmoni di antara rakyat Palestina.”[IZ]