SUKOHARJO (Panjimas.com) – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) resmi membuka Program Studi Doktor (S3) Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun ini. Surat Keputusan (SK) Direktoral Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Nomo 3391 Tahun 2017 tertanggal 19 Juni 3017 menjadi dasar pijakan tersebut.
Prof Dr Musa Asy’arie, Ketua Program Studi Doktor PAI UMS, mengatakan, fokus kajian Program Studi Doktor PAI ini pada demokrasi dan multikulturalisme. Di Gedung Siti Walidah lantai 7, UMS, Pabelan, Kartosuro, Sukoharjo, dia beralasan, multikulturalisme menjadi tantangan Indonesia ke depan.
“Sejak tahun 1997 Magister PAI UMS sudah melahirkan ratusan alumni dan juga berakreditasi A, maka UMS pantas untuk membuka program studi strata 3 PAI. Ini juga mengambil pasar yang sudah kita ciptakan sendiri,” katanya, Jumat,(7/7/2017).
Dikatakan, mulai bulan ini sudah menerima Mahasiswa dengan targetnya 20 orang untuk angkatan pertama, dan September tahun 2017 sudah mulai perkuliahan.
Direktur Pendidikan Tinggi Islam pada Direktorat Jendral (Ditjen) Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof Nizar Ali MAg, menyampaikan, program doktor PAI ini menjadi sebuah kebutuhan bagi alumni yang pernah kuliah di PTM ini, selain itu juga dari kampus lain. Fokus kajian yang dipilih sangat potensial berkembang untuk kebutuhan bangsa.
“Kajian demokrasi dan multikuturalisme pada Program Studi Doktor PAI di UMS ini merupakan satu-satunya dan pertama kali di Indonesia,” ungkapnya.
Nizar menambahkan, fokus kajian tersebut sejak pasca reformasi hingga kini menjadi isu yang aktual dan strategis. Terlebih, setelah muncul isu Suku Agama dan Ras (SARA) di Pilkada, maka sangat penting mencari formulasi demokrasi dalam konteks pendidikan Islam. [SY]