SOLO (Panjimas.com) – Gabungan elemen muslim dan ormas Islam se Solo Raya yang berada dalam wadah Konas (Komunitas Nahi munkar Solo Raya) menggelar silaturahmi, di Masjid Salamah, Solo, Jumat (7/7/2017).
Pertemuan yang diikuti ratusan anggota Konas dibimbing langsung oleh tokoh umat Islam Solo, yakni Ustadz Abdul Rohim Ba’asyir, pemerhati gerakan Islam, Ustadz Muinudinillah Basri, MA, Ketua DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta), Ustadz Endro Sudarsono, Humas LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta).
Ustadz Abdul Rahim Ba’asyir mengatakan bahwa kondisi umat Islam ke depan akan mendapatkan tantangan lebih berat. Suhu Politik semakin memanas, menurut Ustadz Iim (sapaannya) umat Islam akan tetap menjadi target untuk dilemahkan.
“Bisa jadi kondisi ke depan akan parah, kondisi umat Islam digerogoti satu persatu sebagaimana HTI, FPI. Maka sebagai umat satu tubuh kita tidak boleh tinggal diam, saling membantu dan suport,” kata Ustadz Iim.
Lebih lanjut, Ustadz Endro Sudarsono menilai komunitas Konas sudah lebih baik dengan selalu merespon isu perkembangan media. Informasi kemungkaran bisa ditanggapi dengan baik. Dia mengingatkan selalu mengedepankan koordinasi dan menghindari mmudaratyang lebih besar dalam menyikapi kemaksiatan.
“Perjuangan Konas memang silih berganti, karena ada pandangan yang berbeda satu golongan ataupun individu. Maka disini pentingnya temu darat untuk menyatukan persepsi pandangan. Memang susahnya disini, sing mikir ra nyambut gawe, sing nyambut gawe ra mikir (yang berpikir tidak kerja, yang kerja tidak berpikir),” ucap Ustadz Endro.
Sementara itu, puncak pembahasan oleh Ustadz Muinudinillah Basri menekankan bahwa umat Islam harus memimpin Negeri Indonesia. Secara defacto dan dejure umat Islam yang mengatur Negeri demi kemaslahatan masyarakat Indonesia.
“Apakah pantas negeri Indonesia yang dibangun kaum muslimin kita merasa asing didalamnya. Kita kaum muslim yang memiliki harus mengatur negeri ini. Yang kedua kita tidak bisa memisahkan kepemimpinan secara defacto dan dejure,” tandas Ustadz Muin sapaannya.
Untuk merespon paparan para tokoh Islam tersebut, anggota Konas diharapkan ada tanggapan sehingga diperoleh kesepakatan dalam bertindak melakukan amar makruf nahi munkar. [SY]