ANKARA, (Panjimas.com) – Wakil Perdana Menteri Turki Numan Kurtulmus pada hari Senin (03/07) angkat bicara untuk menanggapi polemik pangkalan militer Turki di Qatar dengan isu krisis negara Teluk
Kurtulmus menegaskan bahwa “Salah, jika menghubungkan isu pangakalan (militer) Turki di Qatar dengan krisi Telukyang sedang berlangsung”
Pemerintahan Qatar berjalan terhuyung-huyung di bawah blokade yang diberlakukan bulan lalu oleh negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, UAE, Mesir, Bahrain dan Yaman, blokade ini diterapkan dengan dalih tudingan Doha mencampuri urusan dalam negeri mereka dan mendukung kelompok-kelompok teror.
Pemerintah Qatar membantah keras tudingan tersebut dan menyebut blokade tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.
Sementara itu, Turki mengaskan pihaknya berjanji untuk berdiri disamping Qatar dan menyerukan Arab Saudi untuk mengakhiri semua sanksi ekonomi-politik tersebut.
Bulan lalu, Parlemen Turki meratifikasi 2 kesepakatan untuk memberi lampu hijau pengerahan tentara Turki ke Qatar serta untuk memberikan pelatihan militer disana.
Berbicara kepada para wartawan setelah sebuah pertemuan Kabinet di Ankara, Wakil PM Nurman Kurtulmus mengatakan: “Menghubungkan krisis (Teluk) dengan basis militer Turki, Salah!. Ketegangan dan perselisihan antara negara-negara Teluk sama sekali tidak relevan [ke basis militer Turki itu]”, seperti dilansir dari Anadolu Agency.
“Pangkalan militer Turki di Qatar bukan hanya untuk keamanan Qatar, tapi untuk keamanan seluruh wilayah (Teluk). Turki memiliki pangkalan militer di sana sebagai bagian dari keamanan kawasan. Kehadiran Tentara Turki akan tetap. “Wakil Perdana Menteri tersebut juga mengatakan bahwa krisis tersebut juga dapat menyerang negara-negara lain jika langkah-langkah tersebut tidak dilakukan untuk mengatasinya.”
“Mengaitkan krisis politik dengan krisis Arab Saudi-Qatar itu salah. Jika ini semakin dalam, akibat krisis tersebut akan dihadapi semua negara di kawasan itu, dengan satu atau lain cara”, pungkasnya.[IZ]