JAKARTA (Panjimas.com) – Umat Islam selalu difitnah dengan terorisme, radikalisme, tapi justru fakta membuktikan munculnya komunisme, yang malah tidak direspon pemerintah dengan tegas. Padahal, menurut Ketua Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (Pushami), Muhammad Hariadi Nasution hal ini sangat berbahaya.
Tanggapan Presiden Jokowi yang siap menggebuk komunis, menurut pria yang disapa Ombat ini tidak akan berjalan tanpa ada perintah langsung. Untuk itu pihaknya menantang Jokowi membuat Keputusan Presiden (Keppres) untuk menguatkan payung hukum yang sudah ada.
“Kalau ada PKInya gebuk, Cuma ngomong aja. Perintahkan kalau perlu ada surat resminya, Keppres atau keputusan Presiden. Kita minta balik ayo buat Keppresnya,” tegasnya, Selasa (4/7/2017).
Jika ada perintah resminya, Ombat yakin aparat penegak hukum akan bersinergi bersama masyarakat memberantas bangkitnya musuh dalam selimut sejak jaman kemerdekaan.
“Pemerintah mengurus Komunis yang bangkit lagi, membuat payung hukumnya supaya TNI, Polri dibantu masyarakat bergerak. Itu diatur masyarakat ikut menjaga ketertiban di dalam Undang-undang Dasar,” katanya.
Bahkan, isu kekinian slogan “Saya Indonesia, Saya Pancasila”, kata Ombat secara tata bahasa sudah membingungkan. Dia meminta Presiden Jokowi membuktikan slogannya tersebut, jangan sampai kemunculan komunis gaya baru malah diam.
“Katanya mau Pancasila, saya Pancasila. Intinya sudah ada ketimpangan sosial, umat Islam difitnah dengan terorisme, faktanya di masyarakat sudah muncul PKI model gaya baru. Kenapa semua diam?,” pungkasnya. [SY]