JAKARTA, (Panjimas.com) – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan resmi ke Turki pada hari Kamis (06/07), demikian menurut pernyataan Duta Besar Turki untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (04/07)
“Ini menandai kunjungan pertama Kepala Negara RI dalam tujuh tahun,” ujar Duta Besar Mehmet Kadri Sander Gurbuz.
“Kunjungan tersebut akan memainkan peranan kunci dalam mengembangkan hubungan bilateral,” tandas Sander Gurbuz saat berbicara dengan Anadolu Agency.
Memperhatikan hubungan Turki-Indonesia yang dimulai pada abad ke-16, Dubes Gurbuz mengatakan bahwa hubungan politik antar negara telah dibangun “sangat positif” sejak Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1945.
Mehmet Kadri Sander Gurbuz menambahkan bahwa kunjungan Presiden Jokowi tersebut juga diharapkan dapat menyeleseikan negosiasi mengenai kesepakatan perdagangan bebas antara Turki dan Indonesia.
“Saya yakin negosiasi ini akan berkontribusi pada percepatan hubungan ekonomi kita,” pungkasnya.
Isu-isu internasional juga diharapkan akan menjadi topik pembahasan dalam agenda pertemuan Erdogan dan Jokowi.
Turki-Indonesia secara bersama-sama merupakan anggota dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI), G-20, D-8 dan MIKTA.
Menurut siaran pers kantor kepresidenan, Jokowi dan rombongan berangkat dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 pada Rabu (5/7/2017), pukul 07.20 WIB dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta.
Rombongan diperkirakan tiba di Ankara Turki pada Rabu malam.
Kunjungan ke Turki merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke Jakarta pada tahun 2015 lalu.
Selain itu, Presiden juga akan memanfaatkan kunjungan tersebut untuk meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara dalam berbagai bidang.
Turut dalam rombongan Presiden di antaranya Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BKPM Thomas Lembong, Plt Kepala Sekretariat Presiden Winata Supriatna, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andri Hadi, Sekretaris Pribadi Presiden Anggit Noegroho, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana dan Plt Deputi Bidang Protokol, Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Ari Setiawan.
Sementara, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi telah berada di Turki untuk mempersiapkan kedatangan Presiden.[IZ]