SRINAGAR, (Panjimas.com) – Angkatan Bersenjata India hari Senin (03/07) lalu membunuh 2 pejuang Muslim yang diyakini berlindung di sebuah rumah di selatan Kashmir, menurut Kepolisian.
“2 pejuang muslim terbunuh dalam baku tembak, sementara operasi masih berlangsung,” kata juru bicara polisi Manoj Pandit, mengutip laporan Anadolu.
Seorang sumber polisi, yang berbicara secara anonim mengatakan bahwa kedua muslim yang gugur itu adalah penduduk lokal dari Kashmir selatan.
Sementara itu, puluhan pemuda Kashmir bentrok dengan pasukan India di dekat lokasi kontak senjata, kata seorang penduduk Pulwama.
“Para pemuda melemparkan batu-batuan dan menyayikan slogan-slogan pro-kemerdekaan Kashmir, dengan harapan dapat membantu gerilyawan yang terkepung melarikan diri,” ujarnya kepada Anadolu, penduduk Pulwama itu enggan menyebutkan identitasnya dengan alasan keamanan.
Di antara beberapa korban terluka, 2 warga sipil dilaporkan dirawat di rumah sakit dengan luka tembak.
Gerakan Anti-India dan Kemerdekaan Kashmir
Perasaan anti-India telah meningkat tajam terutama di Jammu Kashmir sejak pembunuhan seorang Komandan pejuang Kashmir yang populer pada Juli tahun lalu.
Pasca gugurnya komandan itu, ratusan ribu penduduk Kashmir segera turun ke jalan untuk menggelar aksi protes pro-kemerdekaan Kashmir.
Lebih dari 10.000 warga sipil Kashmir, menurut sumber di Kepolisian, telah ditangkap karena berpartisipasi dalam aksi protes pro-kemerdekaan.
Setidaknya 100 warga sipil sejauh ini telah tewas dibunuh pasukan India selama bentrokan itu dan lebih dari 10.000 warga sipil Kashmir lainya menderita luka-luka, demikian menurut laporan Departemen Kesehatan, perhitungan ini dimulai sejak 8 Juli tahun lalu ketika kerusuhan pecah setelah seorang Komandan Muslim Kashmir dibunuh oleh pasukan India.
Kashmir, merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Sebagaimana diketahui, Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di wilayah yang dikuasai India (IHK), telah berjuang melawan kekuasaan India demi kemerdekaan atau penyatuan wilayah Kashmir dengan negara Pakistan.
Lebih dari 70.000 warga Kashmir telah tewas sejauh ini dalam kekerasan disana, sebagian besar dari mereka tewas dibunuh oleh pasukan India. Untuk diketahui, pemerintah India mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK).
India menuduh Pakistan mendukung sentimen separatis di Kashmir, namun Islamabad membantahnya. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan mengendalikan berbagai bagiannya.
Selain itu ada bagian dari wilayah Kashmir yang juga dipegang oleh China. [IZ]