ISTANBUL, (Panjimas.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu baru-baru ini mengadakan pertemuan untuk membahas perundingan faksi-faksi internal konflik Suriah yang akan diadakan di Kazakhstan, menurut pernyataan juru bicara kepresidenan Turki, Senin (03/07).
“Seperti yang Anda tahu, mengakhiri krisis Suriah dan mengakhiri perang merupakan proses yang sangat penting yang telah kami kerjakan bersama dengan Rusia,” kata Ibrahim Kalin dalam sebuah konferensi pers di Istanbul, dikutip dari AA.
Kalin mengatakan agenda pembahasan utama antara Erdogan dan Shoigu adalah mengenai topik dalam putaran kelima perundingan Astana yang akan dimulai pada hari Selasa (04/05).
“Tentu saja, kami berusaha semaksimal mungkin untuk membuat proses Astana berhasil. Kami akan menggunakan segala cara yang ada dan berkontribusi [dalamprosesnya],” imbuhnya.
Erdogan menerima Shoigu pada hari Ahad (02/07) di Istana Tarabya di Istanbul. Pada pertemuan keempat di ibukota Kazakhstan pada 4 Mei, 3 negara penjamin – Rusia, Turki dan Iran – menandatangani kesepakatan untuk mendirikan zona de-eskalasi di Suriah.
“Seperti yang Anda tahu, salah satu fase terpenting adalah penciptaan zona de-eskalasi di Suriah dan penentuan peta jalan [‘roadmap’] bagaimana mekanisme iniakan berjalan. Pekerjaan teknis yang terkait dengan hal ini terus berlanjut,” kata Kalinkepada para wartawan di Istanbul.
Kalin mengatakan Turki akan melakukan upaya “intensif” untuk mengakhiri krisis Suriah, dalam rangka mewujudkan proses transisi politik dan memberikan bantuan kemanusiaan. Kalin menambahkan Erdogan dan Vladimir Putin akan “sangat mungkin” bertemu pada 8 Juli di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman.
Kalin mengatakan bahwa presiden akan menemukan kesempatan untuk mengevaluasi hasil pertemuan Astana.[IZ]