SOLO (Panjimas.com ) – Unggahan vlog berjudul #BapakMintaProyek dari Kaesang Pangarep, terus menuai kecaman. Video yang awalnya sebuah monolog seorang anak pejabat meminta pekerjaan ayahnya yang menjadi apartur Negara disusul sebuah ujaran kebencian terhadap kelompok tertentu.
Penutup kalimat dengan kata-kata “dasar ndeso” seakan meremehkan semua orang desa yang notabene sangat dibutuhkan orang kota. Pemerhati gerakan Islam, Ustadz Abdul Rohim Ba’asyir yang mengaku melihat video itu, ikut angkat bicara.
“Sangat di sayangkan, seorang anak Presiden bicara begitu,” katanya pada Panjimas.com lewat pesannya, Rabu (5/7/2017).
Sebab dituduh menyebarkan ujaran kebencian, Kaesang dilaporkan seseorang bernama Muhammad Hidayat S, ke Polres Metro Bekasi Kota pada Ahad, 2 Juli 2017. Ustadz Iim (sapaannya) menilai tokoh dalam video yang menggunakan topi bertuliskan “Kolektor Kecebong” itu, sangat tidak tepat jika dilakukan oelh seorang anak pejabat.
“Menggunakan gaya-gaya meremehkan orang dan menggunakan kata-kata yang tidak mendidik (dasar ndeso). Bukankah kata-kata itu tidak tepat jika diucapkan oleh anak seorang pemimpin Negeri ini?,” ucapnya.
Seharusnya sebagai seorang negarawan, Jokowi harus bisa mendidik anaknya untuk bisa tampil sebagai contoh yang baik bagi para pemuda negeri ini. Ustadz Iim menilai, Kaesang malah memberikan contoh yang buruk dengan mempopulerkan kata-kata yang tidak layak (dasar ndeso) untuk menjadi kebiasaan bagi para remaja Indonesia.
“Apalagi dalam bahan komentarnya itu juga ada unsur menghina umat Islam sebagai mayoritas rakyat bapaknya, memalukan,” pungkasnya. [SY]