YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Pelarangan resmi memasuki Negara Amerika Serikat oleh Donald Trump mulai diterapkan bagi 6 Negara berpenduduk mayoritas muslim. Keputusan kontroversi ini dinilai Majelis Mujahidin sebuah persoalan yang tidak berefek.
Ustadz Irfan S Awwas, Ketua Majelis Mujahidin mengatakan pelarangan tersebut menunjukkan bukti kejahatan Amerika Serikat. Kebencian Donal Trump sesuai dengan firman Allah bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela sampai Islam masuk agama mereka.
“Itulah kejahatan Amerika, Islamophobia sudah mengakar di Amerika, dan Donald Trump itu seorang Yahudi asli. Kebenciannya kepada Islam adalah kebencian seorang Yahudi,” tegas Ustadz Irfan, Selasa (4/7/2017).
Dia menegaskan umat Islam tidak akan berefek apapun atas pelarangan tersebut. Negara yang diboikot juga tidak akan dirugikan. Menurutnya umat Islam akan rugi jika meninggalkan Islam.
“Tidak akan ada kerugian apapun bagi umat Islam selama berpegang pada Islam. Diboikot Negara manapun umat Islam tidak akan rugi, tapi kalau meninggalkan Islam justru akan rugi. Dikatakan Umar bin Khattab bahwa dahulu kami bangsa yang hina, tapi sekarang kalau kita meninggalkan Islam pasti Allah akan menghinakan kita kembali,” ujarnya.
Irfan mengingatkan kepada Negara Islam untuk tidak memberhalakan Amerika dan Negara-negara sekutu. Namun sebaliknya, upaya Trump justru akan menjerumuskan kepada kehancuran Amerika.
“Itu hak dia (Donald Yrump), jadi tidak ada kerugian apapun. Tanpa Amerika pun dunia nggak akan kiamat. O dia (Amerika) justru akan rugi dengan meninggalkan umat Islam. Islam itu kaya akhlak, kaya aqidah, kaya akan harta,” tandasnya. [SY]