SUKOHARJO (Panjimas.com) – Usai Lebaran, budaya saling silaturahmi dengan keluarga besar menjadi hal umum masyarakat Jawa. Begitu pun kru Panjimas.com, bersama kru Harianamanah.com mengagendakan bersilaturahmi dengan tokoh Sekjen Majelis Mujahidin, Ustadz Shabarin Syakur, di Ngruki, Grogol, Sukoharjo, Kamis (29/6/2017).
Dalam perbincangan tersebut, Ustadz Shabarin mengatakan bahwa ideologi Pancasila 1 Juni tidak ada. Pancasila 1 Juni yang saat ini diamini Rezim Jokowi, hanyalah nama dari ideologi yang baru dikenalkan Sukarno dengan 5 poin yang belum ada kesepakatan.
“Pancasila 1 Juni adalah yang dikenalkan Sukarno dengan 5 poin, tapi baru disepakati final pada 18 Agustus 1945 sebagaimana yang tercantum dalam UUD ’45 pada pembukaan. Jadi ideologi Pancasila 1 Juni tidak ada,” katanya.
Ustadz Shabarin menjelaskan bahwa Sukarno pun tidak sepakat dengan usulannya sendiri. Buktinya bahwa hingga Sukarno lengser, ideologi Pancasila 1 Juni tidak pernah digunakannya. Dia mengatakan seolah Pancasila 1 Juni akan menjadi “senjata” mengkriminalisasi orang yang tidak sepakat.
“Buktinya apa? Sukarno yang mengenalkan Pancasila pada 1 Juni 1945, tidak pernah menggunakan Pancasila itu sejak jadi presiden sampai dia lengser. Saat ini seakan kita dipaksa untuk mengakui Pancasila 1 Juni. Disini justru seolah Jokowi tidak punya otoritas kewenangan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ia menilai slogan “Saya Indonesia Saya Pancasila” justru akan menjadi bumerang dan di lain sisi dijadikan alat represif penguasa. Kondisi seperti itu, menurutnya tak ubahnya seperti suasana Partai Komunis Indonesia (PKI) pernah eksis dan menguasai 4 besar jajaran partai pasca Kemerdekaan.
“Nah ini seperti kembali ke masa PKI dahulu. Kita udah peringatkan dan berikan tadzkirah terhadap Jokowi, bahwa Pancasila itu bukan hak dia. Mengesahkan ideologi Negara harus dengan komponen Ulama, tokoh agama, DPR, MPR dan semua komponen bangsa,” ungkapnya.
Ustadz Shabarin meyakini jika Rezim Jokowi tetap memaksakan ideologi Pancasila 1 Juni tersebut secara sepihak, dipastikan akan jatuh dengan sendirinya.
“Kalau mereka memaksakan dengan hanya rezimnya sendiri, saya yakin akan Rezim Jokowi jatuh dengan sendirinya,” tutupnya. [SY]