YERUSALEM, (Panjimas.com) – Organisasi perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, Hamas telah memulai perundingan tidak langsung di Kairo dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan, demikian menurut sebuah laporan media Israel, dilansir dari World Bulletin.
Pada hari Selasa (27/06), Israel Channel 1 melaporkan bahwa perundingan – yang sekarang sedang berlangsung di ibukota Mesir Kairo – antara Hamas-Israel, dilakukan melalui pihak ketiga.
Penyiar Israel Channel 1 tidak memberikan rincian lebih lanjut, Ia mengatakan bahwa perundingan [pertukaran tahanan] tersebut “mendapatkan momentum”.
Perundingan pertama dimulai pada pertengahan Juni lalu, setelah delegasi melakukan perjalanan ke Kairo, dipimpin oleh anggota senior Hamas Yahya Sinwar.
Hamas, pada bagiannya, belum mengkonfirmasi atau menolak laporan Israel Channel 1 tersebut.
Awal tahun ini, Brigade Izzudine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengatakan telah menerima tawaran Israel untuk melakukan pertukaran tahanan.
Tahun lalu, BrigadeAl-Qassam mengatakan bahwa pihaknya menahan 4 tentara Israel yang tertangkap, namun menolak memberikan informasi lebih lanjut mengenai penjelasan apakah mereka masih hidup atau tidak.
Pemerintah Israel, pada bagiannya, mengakui bahwa mereka kehilangan jejak 2 tentaranya selama serangan militer 2014 yang memporak-porandakan wilayah Jalur Gaza.
Israel juga mengatakan bahwa 2 warganya hilang setelah secara tidak sah memasuki wilayah Gaza yang dikelola Hamas.
Pada tahun 2011, Hamas dan Israel melakukan pertukaran tahanan yang disponsori oleh Mesir dimana tentara Israel Gilad Shalit – yang ditangkap oleh Hamas pada tahun 2006 – dibebaskan dengan imbalan pembebasan 1.027 tahanan Palestina yang dipenjarakan oleh Israel.
Namun, pihak berwenang Israel telah menahan kembali 60 warga Palestina yang dibebaskan dalam pertukaran tahun 2011 itu.
Hamas telah mengatakan sebelumnya bahwa setiap pembicaraan dengan Israel akan dikondisikan pada pembebasan 60 tahanan yang ditangkap kembali itu.
Saat ini terdapat sekitar 7.000 warga Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel, demikian menurut perkiraan Otoritas Palestina.[IZ]