SRINAGAR, (Panjimas.com) – Seorang perwira paramiliter India tewas dan 2 personil keamanan lainnya luka-luka ketika kelompok Islamis menyerang sebuah kendaraan paramiliter India di kota Srinagar di Jammu dan Kashmir, demikain menurut polisi.
Kepala Polisi S.P. Vaid mengatakan bahwa paramiliter yang tewas itu adalah seorang sub-inspektur.
Kelompok Laskar-e-Toiba mengaku bertanggung jawab atas serangan malam itu di daerah Pantha Chowk.
Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa para militan bersembunyi di dekat Delhi Public School menyusul serangan tersebut; Sekolah itu adalah salah satu sekolah terbesar di Kashmir dengan sekitar 400 ruangan.
Menurut saksi mata, tentara India kemudian menyerang kompleks sekolah tersebut dengan 12 kendaraan Casspir yang tahan peluru dan tahan ranjau.
“Pasukan bersenjata masuk dan melepaskan tembakan namun mereka tidak dapat melakukan kontak dengan gerilyawan, sementara itu petugas keamanan terus berada di sekitar wilayah tersebut, tidak jelas apakah gerilyawan tersebut masih berada di sana atau mereka sudah melarikan diri,” jelas seorang pejabat polisi yang hadir di TKP saat berbicara kepada Anadolu Agency secara anonim.
Gerakan Anti-India dan Kemerdekaan Kashmir
Perasaan anti-India telah meningkat tajam terutama di Jammu Kashmir sejak pembunuhan seorang Komandan pejuang Kashmir yang populer pada Juli tahun lalu.
Pasca gugurnya komandan itu, ratusan ribu penduduk Kashmir segera turun ke jalan untuk menggelas aksi protes pro-kemerdekaan Kashmir.
Lebih dari 10.000 warga sipil Kashmir, menurut sumber di Kepolisian, telah ditangkap karena berpartisipasi dalam aksi protes pro-kemerdekaan.
Setidaknya 100 warga sipil sejauh ini telah tewas dibunuh pasukan India selama bentrokan itu dan lebih dari 10.000 warga sipil Kashmir lainya menderita luka-luka, demikian menurut laporan Departemen Kesehatan, perhitungan ini dimulai sejak 8 Juli tahun lalu ketika kerusuhan pecah setelah seorang Komandan Muslim Kashmir dibunuh oleh pasukan India.
Kashmir, merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Sebagaimana diketahui, Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di wilayah yang dikuasai India (IHK), telah berjuang melawan kekuasaan India demi kemerdekaan atau penyatuan wilayah Kashmir dengan negara Pakistan.
Lebih dari 70.000 warga Kashmir telah tewas sejauh ini dalam kekerasan disana, sebagian besar dari mereka tewas dibunuh oleh pasukan India. Untuk diketahui, pemerintah India mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK).
India menuduh Pakistan mendukung sentimen separatis di Kashmir, namun Islamabad membantahnya. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan mengendalikan berbagai bagiannya.
Selain itu ada bagian dari wilayah Kashmir yang juga dipegang oleh China. [IZ]