MADINAH, (Panjimas.com) – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam laporannya baru-baru ini mengungkapkan jatah jemaah umrah sebanyak 6,75 juta untuk tahun ini, terlepas dari kondisi ekonomi dan keamanan merugikan yang sedang dialami beberapa negara Arab.
Menurut laporan tersebut, visa umrah yang dikeluarkan untuk peziarah tahun ini berjalan mencapai sekitar 6,75 juta, sementara tahun 2016 lalu mencapai 6,39 juta visa, dikutip dari IINA.
Menteri Haji dan Umrah Mohammed Saleh bin Taher Benten mengatakan bahwa pertumbuhan jumlah jamaah Umroh dan peziarah yang terus berlanjut ini sejalan dengan tujuan Visi 2030.
Wakil Sekretaris Kementerian Haji dan Umroh Mohammed bin Hamed Al-Klaiby menegaskan tingkat hunian hotel yang tinggi selama musim Umrah saat ini, Ia juga menunjukkan tingkat hunian yang meningkat di hotel bintang lima sebesar 113 persen, sedangkan tingkat hunian di bintang empat Hotel meningkat sebesar 71,2 persen.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa kondisi ekonomi dan keamanan berkontribusi terhadap penurunan jumlah jamaah Umroh dari beberapa negara.
Namun, upaya yang dilakukan oleh kementerian untuk mendukung upaya Biro Umrah telah mengkompensasi kekurangan jamaah yang datang dari Mesir, Turki, dan Yordania.
Kenaikan jumlah visa Umrah berasal dari negara lain seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Norwegia.
Laporan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga mengungkapkan bahwa warga Pakistan berada di puncak daftar jamaah Umroh, dengan jumlah total peziarah di 1.446.284 jiwa, naik 45 persen dari tahun sebelumnya.
Warga Indonesia menempati urutan kedua dengan kenaikan 25 persen dengan 875.958 jamaah, diikuti oleh warga India dengan 524.604 jamaah.
Jamaah dari Bangladesh berjumlah 80.977, dan sebanyak 264.878 visa umrah dikeluarkan untuk warga Irak, ini naik 58 persen.[IZ]