KLATEN (Panjimas.com) – Mengejutkan banyak pihak, tiba-tiba Divhumas Polri merelease film berdurasi pendek berjudul “Kau Adalah Aku yang Lain”. Video yang berdurasi 7 menit 47 detik itu dinilai netizen berisi pesan tendensius kepada umat Islam.
Komandan Komando kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Jawa Tengah, Muhammad Ismail, menilai Polri telah menciptakan kegaduhan publik. Film yang dikeluarkan di saat umat Islam menyambut hari besar Idul Fitri, malahan mencemari ibadah mayoritas umat beragama di Indonesia.
“Polisi sebagai alat negara dan bukan alat penguasa. Polisi seharusnya menciptakan ketenteraman publik, bukan malah menciptakan kegaduhan publik,” ujarnya pada Panjimas.com, Selasa (27/6/2017).
Ismail merasa terobosan Polri sama sekali tidak menguntungkan institusi berbaju coklat tersebut. Dia mempertanyakan maksud pembuatan film seperti apa, dengan pesan tendensius menyudutkan umat Islam.
“Sebenarnya Kapolri itu agamanya apa sih ? Malah buat film seperti itu, menyudutkan Islam. Opo gawe film ora dipikir didisik? (Apa buat film tidak dipikir dulu). Tujuannya untuk apa?,” cetusnya
Ismail berpesan kepada umat Islam untuk terus menguatkan kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah. Karena musuh-musuh Islam akan selalu mencitrakan Islam dengan negatif. Dengan begitu, kata dia justru Allah akan buka siapa yang intoleran.
Gawe film ki nganggo waton, ora waton gawe, apalagi masih suasana Romadhon dan Idul fitri. Kebersamaan dan ukhuwah umat Islam harus kita jaga, sekarang jadi tahu siapa yang intoleran pihak siapa?,” pungkasnya. [SY]