MANILA, (Panjimas.com) – pada hari Sabtu (24/06), Militer Filipina mengumumkan gencatan senjata sementara dalam pertempuran dengan kelompok Maute yang terkait Islamic State (IS) agar memungkinkan umat Islam Filipina merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah yang jatuh pada hari Ahad (25/06), dilanasir dari Anadolu.
Kesepakatan gencatan senjata ini terjadi setelah para Ulama Muslim Filipina mendesak Presiden Rodrigo Duterte dan pemimpin kelompok Maute untuk mengizinkan penangguhan pertempuran sementara demi perayaan yang aman untuk Idul Fitri tahun ini.
Letnan Jenderal Carlito Galvez Jr., Kepala Komando Mindanao Barat, mengatakan bahwa pasukan keamanan Filipina akan mematuhi “jeda kemanusiaan” dari pukul 6 pagi hingga 2 siang. (22.00GMT – 06.00GMT).
“Untuk memberi penghormatan kepada perayaan spiritual yang damai, menyenangkan dan meriah, AFP (Angkatan Bersenjata Filipina) mengumumkan penghentian operasi kami saat ini di kota pada hari itu, agar menjadi isyarat komitmen dan penghormatan kami yang kuat terhadap dunia Muslim,” kata Galvez.
Gencatan senjata selama 8 jam akan segera dicabut jika keamanan tentara Filipina terancam, keamanan warga sipil terancam atau musuh mulai menembaki. Pada saat itu individu dapat menggunakan hak mereka untuk membela diri, pungkas Galvez.[IZ]