SUKOHARJO (Panjimas.com) – Ustadz Muzayin Marzuki, MA, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, berharap usai Ramadhan, sholat, puasa, sedekah dan jihad menjadi gaya hidup.
Pelajaran ini, dia sampaikan saat menjadi imam dan Khotib sholat Ied 1 Syawal 1438 Hijriah di Masjid Baiturrohman Sukoharjo. Ribuan jamaah Masjid Baiturrohman tumpah ke jalan kampung tersebut.
“Siapa yang berjuang di jalan Allah, berjihad di jalan Allah akan dipanggil dari pintu jihad. Amal seperti ini harus menjadi gaya hidup kita, gaya hidupnya menjadi ahli sholat, ahli puasa, ahli sedekah, beramal di jalan Allah dan berjihad di jalan Allah,” ucapnya, Ahad (25/6/2017).
Lebih lanjut, Ustadz Muzayin menerangkan bahwa tubuh sehat, harta yang dikumpulkan dan pemikiran tegaknya Islam belum tentu bermanfaat nanti di akhirat. Karena sesungguhnya hidup manusia pasti akan berujung di akhirat.
“Badan yang sehat dipakai syiam, dipakai sholat maka akan bermanfaat di akhirat. Kekayaan yang kita kumpulkan untuk bersedekah maka akan bermanfaat sampai di akhirat. Kemudian pemikiran perjuangan di jalan Allah kalau kita kembangkan, maka akan bermanfaat di akhirat,” katanya.
Kemudian ia menuturkan bahwa memanfaatkan tubuh, harta dan pemikiran untuk menegakkan Islam dan agama Allah bagian dari bentuk ketaqwaan yang menjadi bekal di akhirat. Perjalanan di akhirat jauh lebih berat dari pada perjalanan di dunia.
“Jadi kita masuk alam akhirat dimulai dari alam barzakh. Setelah itu yang bermanfaat bukan hartanya tapi shodakohnya, yang bermanfaat bukan tubuh sehatnya tapi sholatnya, puasanya. Setelah itu yang bermanfaat buka kekuasaannya tetapi hasil keadilannya yang ditegakkan pada masyarakat,” imbuhnya. [SY]