SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Tim Observatorium Ponpes Assalam, Sukoharjo melakukan rukyat (melihat langsung) hilal di ketinggian Gedung lantai enam, akhir bulan Ramadhan 1438 Hijriah, Sabtu (24/6/2017).
Ustadz Basyir Mujahid, panitia Ramadhan Ponpes Assalam dalam sambutannya mengatakan bahwa melihat langsung hilal bagian dari ajaran Islam yang dituntunkan Rasulullah.
“Kita melakukan ini mendapatkan ridha Allah tentu apa yang kita lakukan membawa manfaat bagi masyarakat umum berkenaan dengan rukyatul hilal ini. Kami juga sekalian mengucapkan taqabalallah mina waminkum,” ujarnya.
Aris Hanafiah, penanggung jawab Observatorium setelah melakukan pengamatan, menjelaskan bahwa konjungsi terjadinya sejajarnya matahari dan bulan pada Sabtu pagi tadi pukul 09:31 WIB. Dan Matahari tenggelam pukul 17:47 WIB.
“Ketika matahari tenggelam pada pukul 17:47 WIB, tinggi hilal hakiki 03°16’18” plus elongasi 05°12’41” posisi kita kemungkinan tidak bisa melihat, karena tertutup gunung Merapi. Namun demikian kita tetap akan melakukan rukyatul hilal sebagai diawalinya puasa dan mengakhiri puasa. Kita lakukan bersama-sama semoga awan bisa hilang,” ungkapnya.
Memasuki waktu magrib tepat pukul 17:47 WIB Tim Observatorium Assalam menetapkan bahwa hilal tidak terlihat karena kondisi mendung. Selain itu, ketinggian hilal 3° dari Assalam tidak bisa dilihat karena terhalang gunung Merapi.
Sementara itu, Wakil Kemenag Sukoharjo, Nur Syahid menyampaikan bahwa 1 Syawal 1438 Hijriah kemungkinan akan serempak dan jatuh pada tanggal 25 Juni 2017.
“Di sini Ketinggian hilal hakiki pukul 17: 47 WIB, tingginya 3 derajat 16 menit 8 detik. Kemungkinan menteri agama juga akan menetapkan 1 Syawal jatuh pada awal 25 Juni 2017. Kala ketinggian sudah 2 derajat kemungkinan sudah ganti bulan dan insyaAllah bisa serempak sholat Ied 1 Syawal besok pagi,” katanya. [SY]