SOLO (Panjimas.com) – Setelah dikarantina selama Ramadhan, Abdurrohman Nur Falach (20), peserta Dauroh Ramadhan 30 Hari Hafal Al Quran, berhasil mengkhatamkan Al Quran 30 juz di Masjid Daarusy Syuhada’ Solo, Jumat (23/6/2017).
Falach panggilan akrabnya merupakan lulusan Pondok Al Mukmin Ngruki yang sebelumnya sudah memiliki hafalan 15 juz. Dengan tekad kuat, dia berhasil menyelesaikan hafalan Al Quran 30 juz selama 21 hari.
“Sebelumnya saya sudah punya hafalan 15 juz dengan 10 juz dari awal dan 5 dari belakang juz dalam Al Quran. Teknik saya dengan baca minimal dua kali, setelah itu arti perkata dan terjemahnya sampai satu ayat dan dua ayat kemudian saya sambung hafalannya, begitu seterusnya,” beber Falach pada Panjimas.com.
Dalam sehari Falach bisa menghafal 9 lembar atau sekitar 1 juz. Pemuda yang ingin memberikan mahkota kepada kedua orang tuanya ini nanti di akhirat, akan mempertahankan hafalan Al Qurannya dengan melanjutkan ke Ponpes Darus Sunah, Sragen.
“Seorang penghafal Al Quran itu di akhirat, Al Quran bisa memberi syafaat. Akan dimuliakan dunia dan akhirat dan di surga akan mengajak orang tua ke surga dan memberikan mahkota untuk mereka. Inilah yang memotivasi saya,” ujarnya.
Sementara itu, Ustadz Muhammad Syaerozy, pembina Dauroh tersebut berharap pada tahun depan akan mampu menggelar Dauroh kembali dengan peserta yang lebih banyak. Hal ini didorong adanya keinginan para wali yang merasa puas anaknya berhasil mencapai belasan hafalan Al Quran.
“Harapan kami bagaimana teman-teman ini tidak hanya hafal namun memahami arti dan mengimplikasikan setiap hari di masyarakat. Kami ingin mereka lebih mencintai dan dekat dengan Al Quran. Sementara pemuda jaman sekarang lebih banyak terbuai dengan kemajuan teknologi. Alhamdulillah masih ada pemuda penghafal Al Quran,” tuturnya. [SY]