BRUSSELS, (Panjimas.com) – Jaringan Anti Diskriminasi Eropa pada hari Senin (19/06) menyerukan negara-negara anggota Uni Eropa untuk mengambil tindakan “mendesak” untuk menentang melonjaknya Islamofobia di seluruh Eropa menyusul serangan baru-baru ini terhadap jamaah sholat tarawih di Masjid Finsbury Park, London Utara.
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Jaringan Eropa melawan Racisme, European Network Against Racism (ENAR) yang berbasis di Brussels mengecam keras serangan van yang menewaskan setidaknya seorang muslim itu dan melukai 10 korban jamaah muslim lainnya di Finsbury Park Senin dinihari (19/06).
Serangan itu merupakan serangan terencana, di mana supir van itu dengan sengaja menabrakkan mobil vannya ke arah kerumunan jamaah Muslim di dekat Masjid Finsbury Park, sesaat setelah waktu tengah malam, serangan ini dikategorikan sebagai serangan teroris.
“Ini tampaknya merupakan manifestasi Islamofobia terbaru dan sangat kejam di Eropa karena kita telah menyaksikan peningkatan insiden rasis dan pidato [kebencian] yang menargetkan Muslim di seluruh Eropa,” kata Michael Privot, dikutip dari AA.
“Aksi untuk menangani Islamofobia sekarang mendesak, terutama dalam konteks perlunya meningkatkan perlindungan terhadap umat Islam,” imbuhnya.
Direktur ENAR itu juga mengatakan bahwa Uni Eropa (EU) dan negara anggotanya harus menentang kebencian dan wacana yang mendorong Islamofobia di seluruh wilayah benua Eropa.
Privot juga mendesak pemerintah Uni Eropa untuk memastikan bahwa komunitas Muslim tidak lagi diprofilkan sebagai teroris potensial.
“Mereka perlu memastikan bahwa kejahatan kebencian ini dihukum, mendukung korban, dan menjamin keamanan semua warga negara dan penduduk,” kata Privot,
Direktur ENAR ini juga memperingatkan bahwa “kegagalan dalam bertindak akan mengarah pada lebih banyak kausalitas (sebab dan akibat setelahnya) dan lebih banyak perpecahan (masyarakat)”.
Setelah serangan tersebut, Kepolisian London telah membekuk seorang pria berusia 48 tahun setelah ia meninggalkan mobil van dan mencoba melarikan diri dari tempat kejadian.
Sebagian besar korban saat itu meninggalkan Muslim Welfare House di Seven Sisters Road setelah menunaikan Sholat Tarawih yang diadakan pada bulan suci Ramadan ketika van itu merangsek naik ke trotoar dan halaman Masjid.
Saksi mata Abdulraman Aidroos mengatakan kepada Anadolu bahwa pelaku adalah “seorang warga kulit putih Inggris” dan berteriak “Saya akan membunuh [semua] Muslim”.
Polisi mengatakan pria yang kemudian meninggal dunia itu dirawat oleh anggota masyarakat saat mobil van menabraknya pada pukul 12.20 dinihari, pukul (23.20GMT). BBC melaporkan seorang pria tua roboh di trotoar dekat Masjid Finsbury Park.
Sedikitnya seorang muslim terbunuh sementara 10 korban jamaah lainnya menderita luka-luka setelah sebuah mobil van menabrak kerumunan jamaah Tarawih di luar sebuah Masjid di London Utara Senin dinihari (19/06), demikian menurut Kepolisian.[IZ]