ZAMBOANGA CITY, (Panjiamas.com) – Empat tersangka terkait jaringan Islamic State (IS) ditangkap oleh pasukan keamanan Filipina di wilayah Visayas Tengah dan Selatan, Pulau Mindanao, pada hari Ahad (18/06).
Pihak berwenang mengatakan operasi tersebut dilancarkan dalam rangka menangkap ratusan anggota kelompok Maute, Abu Sayyaf dan Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF) karena dituding menghasut tindakan pemberontakan, demikian mengutip laporan AA.
Kapten Leopoldo Panopio, Komandan Penjaga Pantai Filipina di Mindanao Utara, mengatakan seorang saudara perempuan pemimpin Maute – Omarkhayam dan Abdullah – dan 2 lainnya ditangkap di dekat Pelabuhan Iloilo di Visayas pada hari Ahad.
Dalam pernyataan yang dikutip dari GMA News, Kapten Leopoldo Panopio mengatakan bahwa saudara perempuan pemimpin Maute ditangkap pada pukul 3 siang waktu setempat (07.00GMT) hari Ahad saat berada di kapal MV St. Therese of the Child Jesus.
Menurut Panopio, perempuan tersebut mengaku bahwa dia adalah saudara perempuan yang dicari dan dia menggunakan identitas palsu di Pelabuhan Cagayan de Oro City.
Omarkhayam dan Abdullah adalah pemimpin kelompok Maute, yang memimpin operasi pengepungan di kota Marawi di Pulau Mindanao.
Jumlah korban yang tewas dalam baku tembak yang sedang berlangsung antara pasukan pemerintah dan Islamic State (IS) di kota Marawi telah meningkat menjadi 310 jiwa, kata seorang pejabat militer pada hari Jumat (16/06).
Letnan Kolonel Emmanuel Garcia, Komandan Kelompok Hubungan Sipil ke-4 Angkatan Bersenjata, mengatakan 225 anggota kelompok bersenjata Maute, 59 personil keamanan dan 26 warga sipil telah tewas sejak pecahnya pertempuran pada 23 Mei.
Konflik tersebut mendorong Presiden Rodrigo Duterte untuk menempatkan Mindanao di bawah status darurat militer, dan sekarang ini berada di pekan keempat.[IZ]