DOHA, (Panjimas.com) – Perhimpunan Cendekiawan Muslim Internasional, International Union of Muslim Scholars (IUMS) pada hari Selasa (20/06) mengecam keras serangan teror mematikan di luar Masjid Finsbury Parki di London yang membunuh seorang jamaah muslim dan melukai setidaknya 10 korban lainnya, seperti dilansir Anadolu
“Serangan teror ini bertentangan dengan ajaran semua agama monoteistik dan norma sosial,” kata IUMS yang bermarkas di Qatar tersebut dalam sebuah pernyataan yang mengecam serangan pada umumnya.
“Siapa pun pelakunya, tindakan itu dilarang oleh agama.”
Serangan tersebut terjadi pada Senin dinihari, di mana tersangka tersebut tampaknya dengan sengaja menabrakkan mobil vannya ke kerumunan jamaah Muslim di dekat Masjid Finsbury Park, serangan ini sedang diperlakukan sebagai insiden teror, kata polisi.
Pihak berwenang mengatakan bahwa korban semuanya berasal dari komunitas Muslim.
Seorang pria berusia 47 tahun ditahan setelah dia dibekuk oleh para anggota masyarakat saat dia mencoba melarikan diri dari tempat kejadian dengan berjalan kaki.
Abdulraman Aidroos yang menyaksikan serangan tersebut dan mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pelaku adalah “warga kulit putih Inggris” Ia berteriak “Saya akan membunuh [semua] Muslim”.
Beberapa tokoh muslim Inggris segera angkat bicara setelah insiden serangan serangan terhadap jamaah sholat tarawih di Masjid Finsbury Park, London Utara Senin dinihari (19/06).
Muhammad Kozba, Imam Masjid insbury Park tersebut, mengatakan kepada Anadolu bahwa para jamaah Tarawih yang menunaikan sholat itu “sengaja” dijadikan sasaran.
Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan, juga mengatakan bahwa jamaah Masjid adalah “sasaran khusus”.
Presiden Asosiasi Muslim Inggris Omer El-Hamdoon mengatakan: “Pikiran dan doa kami untuk korban serangan jahat ini. “Saya meminta semua Muslim untuk bersikap ekstra hati-hati dalam memantau serangan Islamofobia yang penuh kebencian ini dan harus berhati-hati.”
Pemimpin Oposisi Inggris, Jeremy Corbyn, yang konstituennya berada Islington Utara termasuk Finsbury Park, mengatakan bahwa dia “benar-benar terkejut” dan sebenarnya akan menghadiri sholat di Masjid tersebut Senin malam.
“Pikiran saya ada pada orang-orang dan masyarakat yang terkena dampak kejadian mengerikan ini,” kicaunya melalui akun Twitter.
Walikota London Sadiq Khan juga mengecam keras serangan tersebut.
“Kami belum mengetahui rincian lengkap tapi ini jelas merupakan serangan yang disengaja terhadap orang-orang London yang tidak bersalah, yang banyak di antaranya menunaikan shalat selama bulan suci Ramadhan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang melalui akun Facebook.
“Meskipun ini tampaknya merupakan serangan terhadap komunitas Muslim, seperti serangan mengerikan di Manchester, Westminster dan London Bridge, ini juga merupakan serangan terhadap semua nilai toleransi, kebebasan dan rasa hormat bersama kami”, tandasnya.
Tersangka dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental.
Muslim Welfare House mengeluarkan sebuah pernyataan yang menarik untuk memberikan ketenangan.
“Kami telah bekerja sangat keras selama beberapa dekade untuk membangun komunitas yang damai dan toleran di Finsbury Park dan kami benar-benar mengutuk tindakan kebencian yang mencoba untuk memecah belah komunitas kami yang luar biasa,” tegasnya.
Pada tanggal 22 Maret, seorang pria membunuh 5 orang saat dia menabrakkan mobilnya ke arah para pejalan kaki di Westminster Bridge di London dan menusuk seorang petugas polisi. Penyerang itu ditembak mati oleh polisi.
Pada tanggal 22 Mei, seorang pelaku serangan bom membunuh 22 orang di sebuah konser Ariana Grande di Manchester, Inggris barat laut.
Sementara. 8 orang terbunuh pada tanggal 3 Juni, ketika sebuah van berkendara ke arah kerumunan orang-orang di London Bridg sebelum kemudian 3 penyerang menusuk korban di sekitar Pasar Borough di dekatnya.[IZ]