LONDON, (Panjimas.com) – Beberapa tokoh muslim Inggris segera angkat bicara setelah insiden serangan serangan terhadap jamaah sholat tarawih di Masjid Finsbury Park, London Utara Senin dinihari (19/06), 12.20 A.M.
Muhammad Kozba, Imam Masjid insbury Park tersebut, mengatakan kepada Anadolu bahwa para jamaah Tarawih yang menunaikan sholat itu “sengaja” dijadikan sasaran.
Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, Harun Khan, juga mengatakan bahwa jamaah Masjid adalah “sasaran khusus”.
Presiden Asosiasi Muslim Inggris Omer El-Hamdoon mengatakan: “Pikiran dan doa kami untuk korban serangan jahat ini. “Saya meminta semua Muslim untuk bersikap ekstra hati-hati dalam memantau serangan Islamofobia yang penuh kebencian ini dan harus berhati-hati.”
Pemimpin Oposisi Inggris, Jeremy Corbyn, yang konstituennya berada Islington Utara termasuk Finsbury Park, mengatakan bahwa dia “benar-benar terkejut” dan sebenarnya akan menghadiri sholat di Masjid tersebut Senin malam.
“Pikiran saya ada pada orang-orang dan masyarakat yang terkena dampak kejadian mengerikan ini,” kicaunya melalui akun Twitter.
Walikota London Sadiq Khan juga mengecam keras serangan tersebut.
“Kami belum mengetahui rincian lengkap tapi ini jelas merupakan serangan yang disengaja terhadap orang-orang London yang tidak bersalah, yang banyak di antaranya menunaikan shalat selama bulan suci Ramadhan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang melalui akun Facebook.
“Meskipun ini tampaknya merupakan serangan terhadap komunitas tertentu [Muslim], seperti serangan mengerikan di Manchester, Westminster dan London Bridge, ini juga merupakan serangan terhadap semua nilai toleransi, kebebasan dan rasa hormat bersama kami”, tandasnya.
Tersangka dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan dan akan menjalani pemeriksaan kesehatan mental.
Muslim Welfare House mengeluarkan sebuah pernyataan yang menarik untuk memberikan ketenangan.
“Kami telah bekerja sangat keras selama beberapa dekade untuk membangun komunitas yang damai dan toleran di Finsbury Park dan kami benar-benar mengutuk tindakan kebencian yang mencoba untuk memecah belah komunitas kami yang luar biasa,” tegasnya.
Sedikitnya seorang muslim terbunuh sementara 10 korban jamaah lainnya menderita luka-luka akibat sebuah mobil van menabrak kerumunan jamaah Tarawih. Serangan itu merupakan serangan terencana, di mana supir van itu dengan sengaja menabrakkan mobil vannya ke arah kerumunan jamaah Muslim di dekat Masjid Finsbury Park, sesaat setelah waktu tengah malam, bahkan serangan ini dikategorikan sebagai
Saksi mata Abdulraman Aidroos mengatakan kepada Anadolu bahwa pelaku adalah “seorang warga kulit putih Inggris” dan berteriak “Saya akan membunuh [umat] Muslim”.
Sebagian besar korban saat itu meninggalkan Muslim Welfare House di Seven Sisters Road setelah menunaikan Sholat Tarawih yang diadakan pada bulan suci Ramadan ketika van itu merangsek naik ke trotoar dan halaman Masjid.
Polisi mengatakan pria yang kemudian meninggal dunia itu dirawat oleh anggota masyarakat saat mobil van menabraknya pada pukul 12.20 dinihari, pukul (23.20GMT). BBC melaporkan seorang pria tua roboh di trotoar dekat Masjid Finsbury Park.
Pada tanggal 22 Maret, seorang pria membunuh 5 orang saat dia menabrakkan mobilnya ke arah para pejalan kaki di Westminster Bridge di London dan menusuk seorang petugas polisi. Penyerang itu ditembak mati oleh polisi.
Pada tanggal 22 Mei, seorang pelaku serangan bom membunuh 22 orang di sebuah konser Ariana Grande di Manchester, Inggris barat laut.
Sementara. 8 orang terbunuh pada tanggal 3 Juni, ketika sebuah van berkendara ke arah kerumunan orang-orang di London Bridg sebelum kemudian 3 penyerang menusuk korban di sekitar Pasar Borough di dekatnya.[IZ]