JAKARTA (Panjimas.com) – Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menyambut baik tawaran Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang meminta dirinya membentuk forum rekonsiliasi antara Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dengan pemerintah.
Dalam keterangan tertulisnya, Ahad (18/6), Yusril berpendapat, rekonsiliasi antara GNPF-MUI, Habib Rizieq, dan sejumlah ulama, serta para aktivis yang dituduh makar, sangat penting untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa.
Yusril berkeyakinan, para tokoh itu semuanya beriktikad bagi untuk memajukan umat, bangsa, dan negara. Bahwa mereka sering berbeda pendapat dengan pemerintah, hal itu menurut Yusril wajar dalam kehidupan demokrasi.
Sebaliknya juga, pemerintah kini sedang menghadapi tantangan besar dalam melanjutkan pembangunan bangsa dan negara.
Untuk menyelesaikan tantangan itu, kata Yusril, pemerintah memerlukan stabilitas sosial dan politik, keamanan yang kondusif, serta dukungan dari seluruh komponen bangsa.
“Energi pemerintah harus difokuskan untuk menyelesaikan persoalan ekonomi dan pembangunan bangsa seluruhnya, sehingga beban lain di bidang politik mestinya bisa dikurangi,” kata Yusril.
Pakar Tata Negara itu mengaku dirinya mengenal baik Habib Rizieq dan sejumlah ulama atau mubalig dan aktivis yang sekarang sedang menghadapi berbagai permasalahan hukum. (desastian)