JEDDAH, (Panjimas.com) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mengutuk penggunaan kekerasan membahayakan yang terus berlanjut oleh pasukan keamanan India di Kashmir yang diduduki India terhadap warga sipil Muslim yang tidak berdosa, seperti dilansir IINA.
Sekretaris Jenderal OKI Dr. Yousef Al-Othaimeen mengungkapkan kesedihan mendalamnya atas insiden baru-baru ini yang mengakibatkan kematian dan luka-luka beberapa warga Kashmir.
Al-Othaimeen mengutuk keras penggunaan terus-menerus kekuatan oleh pasukan keamanan India dan menuntut pemerintah India untuk segera menghentikan tindakan pelanggaran HAM sistematis yang berlebihan ini terhadap Muslim Kashmir.
Sekjen OKI mencatat bahwa warga Muslim Kashmir hingga kini tetap menjadi korban penolakan hak-hak mereka untuk bertahan hidup yang tidak dapat dicabut serta hak untuk menentukan nasib sendiri.
Warga Kashmir telah menderita sejak lama akibat dari tidak memadainya Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang relevan.
Dr. Othaimeen tak lupa kembali menegaskan posisi berprinsip OKI dalam mendukung warga Kashmir atas perjuangan mereka untuk menentukan hak-hak mereka atas penentuan nasib sendiri.
Kashmir, merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Sebagaimana diketahui, Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir.
Sejak tahun 1989, kelompok-kelompok perlawanan Kashmir di wilayah yang dikuasai India (IHK), telah berjuang melawan kekuasaan India demi kemerdekaan atau penyatuan wilayah Kashmir dengan negara Pakistan.
Lebih dari 70.000 warga Kashmir telah tewas sejauh ini dalam kekerasan disana, sebagian besar dari mereka tewas dibunuh oleh pasukan India. Untuk diketahui, pemerintah India mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer di wilayah Kashmir yang dikuasai India (IHK).
India menuduh Pakistan mendukung sentimen separatis di Kashmir, namun Islamabad membantahnya. Kedua negara mengklaim Kashmir secara keseluruhan dan mengendalikan berbagai bagiannya.
Selain itu ada bagian dari wilayah Kashmir yang juga dipegang oleh China. [IZ]