JAKARTA (Panjimas.com) – Sesungguhnya kita tidak pernah tahu kapan kita meninggal dunia, ditempat mana dan dalam keadaan apa kita meninggal dunia kelak nanti. Yang bisa kita lakukan adalah berdoa dan memohon kepada Allah Swt agar dimatikan dalam keadaan khusnul khotimah (meninggal dalam keadaan yang baik).
Dua hari lalu, tepatnya pada hari Rabu (14/6/2017) ada sebuah video yang menjadi viral di media sosial. Dimana di video itu nampak ada seorang jamaah yang dalam keadaan sujud di dalam sholat jamaah terlihat tidak bangkit lagi setelah sujud itu. Ternyata jamaah tersebut sudah meninggal dunia takala melaksanakan sujud di sholat tersebut.
Untuk mengetahui cerita lengkap kronologis peristiwa tersebut Panjimas mewancari Pengurus Masjid Al Ittihad, Tebet Jakarta Selatan dimana tempat jamaah tersebut melaksanakan Sholat Isya berjamaah sekaligus menghembuskan nafas terakhirnya. Rustam, Wakil Sekretaris Yayasan Masjid Al Ittihad menuturkan cerita lengkapnya kepada reporter Panjimas.
“Saat itu seperti biasa kita melaksanakan Sholat Isya berjamaah. Dari pantauan CCTV masjid itu di rakaat kedua beliau ketika sujud sudah tidak bangun lagi. Makanya yang banyak beredar dimedsos itu berasal dari CCTV masjid. Dari rakaat kedua sampai rakaat terakhir (ke 4) beliau tidak rubuh (ambruk) kekiri, ke kanan atau ke depan. Jadi beliau masih tetap dalam posisi sujud. Padahal ini waktunya cukup lama. Karena dari rakaat kedua ke rakaat ke empat dan sampai sholat berakhir. Ini yang sangat mengagumkan dan membuat heran,” ujar Rustam Jumat, (16/6/2017).
Pengurus Masjid ini juga mengatakan bahwa karena itu pula para jamaah tidak ada yang mengira dan jamaah yang lain tetap melanjutkan gerakan sholat sampai selesai dan ditutup dengan salam.
“Baru setelah selesai sholat, jamaah yang duduk disamping kanan dan kiri serta belakang mulai membangunkan beliau. Awalnya dianggap pingsan. Makanya ada jamaah yang berteriak : “Ada jamaah yang pingsan, ada dokter disini yang bisa membantu…?”. Saat itu ada seorang dokter yang memeriksa dan dokter itu mengatakan beliau sudah tidak ada lagi (meninggal dunia),” tutur Rustam.
Untuk menyakinkan lagi sekaligus memastikan kondisi terakhir beliau, dibawalah jamaah tersebut ke rumah sakit terdekat. Sampai di rumah sakit setelah dipasang alat pendeteksi jantung, ternyata garis di alat deteksi itu sudah berupa garis lurus saja gambar di monitor. Barulah orang orang memastikan bahwa memang beliau sudah tidak ada (meninggal dunia).
Belakangan baru dikatahui bahwa jamaah ini bernama H.Izhar, dari Bandung. Kebetulan sedang bertamu dan berkunjung ke tempat kakaknya yang rumahnya tidak jauh dari masjid.
“Saat malam dimana beliau meninggal dunia, padahal besok paginya beliau direncanakan akan melaksanakan ibadah umroh ke tanah suci bersama kakak kandung dan saudara lainnya, tutur Rustam.
Atas kesepakatan dari pihak keluarga, jenazahnya tidak dibawa ke Bandung lagi, melainkan disholatkan di Masjid tempat beliau meninggal dan dimakamkan di TPU di Jakarta.[ES]