Begitu tegas Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Kamis (15/6).
“IPW mendesak segera dibentuk tim khusus untuk membongkar kasus ini agar terang benderang,” ujarnya.
Neta menyebut bahwa publik tidak bisa lagi hanya berharap pada Polda Metro Jaya dalam menuntaskan kasus ini. Sebab, sudah tiga bulan Polda Metro Jaya menangani kasus ini, tapi tak terlihat tanda-tanda kasus ini akan terang benderang.
“Sepertinya Kapolda Metro Jaya tak mampu bekerja profesional menuntaskannya,” sambung Neta.
IPW menilai pengakuan Novel akan menjadi babak baru dalam pengungkapan kasus teror penyiraman air keras. Neta menilai kasus ini perlu dituntaskan agar tudingan novel tidak menjadi spekulasi dan bola liar.
Menurutnya, ada dua indikasi publik bisa membenarkan tudingan Novel tersebut. Pertama, selama ini publik tahu persis oknum polisi tertentu dan Novel bermusuhan.
“Kedua, publik melihat bahwa selama ini Polda Metro Jaya tak kunjung mampu mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap novel. Dua indikasi ini seolah bisa menjadi pembenaran terhadap tudingan novel,” lanjut Neta.
Dalam sebuah wawancara dengan Time, Novel menyebut bahwa dirinya memiliki dugaan ada “orang kuat” yang menjadi dalang serangan itu. Salah satunya, seorang jenderal polisi.
“Saya memang mendapat informasi bahwa seorang jenderal polisi terlibat,” kata Novel. [AW/RMOL]