OTTAWA (Panjimas.com) — Tindak kejahatan telah meningkat 60 persen, demikian menurut angka terbaru yang dirilis oleh Statistics Canada, Selasa (13/06). Terdapat 159 insiden pada tahun 2015, dan terjadi sebuah lompatan signifikan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 99 tindak kriminal, kata agensi statistik tersebut di situs organisasinya.
Angka kejahatan kebencian terhadap Muslim tersebut terus meningkat pesat dan meningkat sebanyak 253 persen sejak 2012, meskipun kasus kejahatan yang memiliki barang bukti rekaman polisi turun 3,8 persen pada tahun 2015 menjadi 1.362 dari 1.424 di tahun 2012.
Khalid Elgazzar, Wakil Ketua Dewan Nasional Muslim Kanada yang juga berprofesi sebagai pengacara yang berbasis di Ottawa, menyebutkan bahwa 2015 sebagai “tahun yang sulit.”
Dua serangan terjadi di Prancis, sehingga menyulut gerakan dan tindakan anti-Muslim di Kanada, sementara mantan Perdana Menteri Stephen Harper pada tahun 2015 membuat sebuah isu pemilihan tentang hak seorang perempuan Muslim untuk mengenakan jilbab pada upacara kewarganegaraan.
“Komunitas Muslim Kanada menanggung beban retorika politik yang mengerikan seputar pemilihan federal yang menggambarkan Muslim sebagai teroris atau simpatisan teroris dan juga anti-perempuan,” kata Elgazzar pada sebuah konferensi pers di Ottawa.
Akan tetapi jumlah kejahatan kebencian mungkin saja lebih tinggi. “Jumlah kejahatan kebencian dalam rilis ini kemungkinan belum mampu mendokumentasikan tingkat kejahatan kebencian yang sebenarnya di Kanada, karena tidak semua kejahatan kebencian itu dilaporkan ke polisi,” jelas pihak Statistics Canada.
Eglazzar mengatakan bahwa insiden tersebut dilaporkan terjadi karena sebagian Muslim tidak yakin bahwa polisi akan menindaklajuti kasus tersebut, di satu sisi mereka juga takut menjadi korban selanjutnya. Tapi umat Islam bukan satu-satunya target, atau bahkan target terbesar sekalipun.
Statistik Tokoh Kanada menunjukkan jumlah kejahatan kebencian terbesar terhadap orang kulit hitam, dengan 224 insiden pada tahun 2015. Orang-orang Yahudi berikutnya dengan 178 insiden yang dilaporkan dan kejahatan berdasar orientasi seksual 141 insiden.
Yang lainnya ditargetkan termasuk pemeluk berbagai agama. Tapi kejahatan kebencian terhadap Muslim adalah satu-satunya yang menunjukkan peningkatan pesat pada tahun 2015. Dan jumlah insiden kekerasan yang termasuk dalam kejahatan kebencian – penyerangan, ancaman dan pelecehan kriminal – juga meningkat, pada 38 persen, meningkat 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.[IZ]