ISTANBUL (Panjimas.com) — Dalam sambutan yang disampaikan pada pertemuan Fraksi Parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan [AKP] di Ankara pada hari Selasa (13/06), Erdogan menegaskan bahwa isolasi negara Qatar bukanlah tindakan Islami ataupun kemanusiaan.
“Qatar bersama Turki adalah negara yang mengambil posisi paling teguh melawan organisasi teroris, Islamic State (IS),” tandasnya.
Presiden Recep Tayyip Erdogan juga mendesak Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, untuk mengambil peran utama dalam menyelesaikan krisis Teluk yang sedang berlangsung dengan Qatar.
Presiden Turki itu lebih lanjut mengatakan bahwa tampaknya beberapa negara telah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman mati ke Qatar dan mendesak Arab Saudi untuk mempertimbangkan kembali langkah-langkah keras yang diterapkannya itu.
“Raja Arab Saudi, sebagai pemimpin Teluk, harus menyelesaikan masalah ini,” ujar Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Selasa (13/06), dikutip dari Anadolu Agaency.
“Saya terutama berpikir bahwa dia [Raja Salman] harus memimpin jalan menuju penyelesaian krisis ini”, pungkasnya.[IZ]