MAGELANG (Panjimas.com) – Elemen Ormas Islam Magelang menggelar pembentangan spanduk “Aksi Bela Ulama dan Stop Kriminalisasi Ulama” di jalan Diponegoro, Muntilan, Magelang, Jumat (9/6/2017).
Aksi ratusan laskar yang dikoordinasi Forum Aliansi Umat Islam Bersatu (FA-UIB) ini mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian. Sekitar 150 personil diterjunkan untuk mengamankan aksi simpatik umat Islam Magelang, yang sekaligus membagikan takjil 1000 bungkus bagi pengguna jalan Diponegoro.
Anang Imamudin, Ketua FA-UIB mengatakan bahwa Ulama dan umat Islam adalah pejuang kemerdekaan. Namun saat ini menurutnya para Ulama malah dikriminalisasi dan dibungkam dakwahnya.
“Aksi ini kami lakukan untuk Bela Ulama karena prihatin terhadap perlakuan tidak adil oleh pihak-pihak yang mengkriminalisasi para tokoh agama dan Ulama terutama Habieb Rizieq, Amien Rais, kiai Gontor dan yang lain,” kata Anang pada Panjimas lewat pesannya, Sabtu (10/6/2017).
Aksi yang berakhir di Masjid At Taubah, Terminal Muntilan untuk berbuka puasa bersama ini, dilarang berorasi dan membawa alat peraga. Meski demikian aksi berjalan dengan tertib dan aman.
“Kegiatan kemarin perdana dan akan berlanjut di hari-hari Jumat berikutnya. Alhamdulillah, antusias masyarakat dan pengguna jalan cukup bagus, meski dijaga ketat aparat dari Polres Magelang. Kami dihimbau untuk tidak berorasi dan membawa alat peraga,” imbuh Anang.
Beberapa elemen ormas Islam yang turut hadir yakni BM PAN Magelang, Laskar Bemper, Laskar Blue Panser, GAM, laskar Ababil. Selanjutnya Satrio Ning Jagad, FPI Magelang, GPK Askha Sleman, Paskhas, dan GNPF MUI Jateng.
“ Untuk takjil kita ingin memuliakan Ramadhan dan berbagi kepada saudara muslim dan musafir yang berpuasa. Semboyan kami adalah, kami Indonesia, kami muslim, kami bela Ulama,” pungkasnya. [SY]