JAKARTA (Panjimas.com) – Walau tidak mendapat izin dari pihak pengelola Masjid Istiqlal untuk memakai areal dalam Masjid sebagai tempat kegiatan acara tabligh akbar dan konsolidasi umat Islam. Namun dari pihak Presidium Alumni 212 tetap menyelenggarakan acara itu di lokasi luar masjid terbesar di Asia Tenggara itu pada hari Jumat (9/6/2017).
Melalui Ketua Presidium Alumni 212, Ansfuri Idrus Sambo menyampaikan pesan dan nasihat kepada Presiden RI agar mengambil langkah dan keputusan yang sangat penting bagi kebaikan bangsa dan negara tercinta ini.
“Kami berharap pak Jokowi di bulan Ramadhan ini mengambil keputusan membuat kebijakan yang sangat penting, yaitu membebaskan para ulama kita dan para aktivis yang dikriminalisasi. Jangan ada politik balas dendam. Sudahlah…toh, ternyata Ahok kan sudah menerima kesalahannya. Sudah menerima dia dipenjara dan narapidana, dengan dia dan jaksa mencabut bandingnya, itu artinya dia sudah rela untuk dihukum. Itu sebenarnya masalah sudah selesai, jadi jangan ada lagi kriminalisasi lagi,” ujar Sambo.
Mewakili ribuan umat Islam yang hadir pada aksi konsidasi dan tabligh akbar itu sekali lagi, Sambo membawa pesan dan masukan dari umat Islam yang ada diberbagai daerah di Indonesia dan disampaikan aspirasinya kepada presidium alumni 212 ini.
“Kalau itu dilakukan pemerintah, Insya Allah kegaduhan ini tak akan terjadi lagi. Kita sudah capeklah berjuang pas pilkada kemarin, sampai ahok dipenjara, jangan sampai umat bergerak lagi, ini nanti sasarannya presiden, kalau kemarin kan baru sampai ke tingkat gubernur,” tutur Sambo.
Menurutnya lagi hal itu berbahaya, karena bisa menyebabkan perpecahan konflik horizontal. Sebab katanya, kalau kondisi ini dibiarkan bisa rusak ini negara. “Sudah banyak ulama ulama yang lain juga dihina hina terus. Akan terjadi persekusi namanya. Sekarang ini banyak terjadi. Maka biar gak ada konflik bangsa yg melelahkan ini mari kita selesaikan,” tutur Sambo lagi.
Acara yang dimulai dari setelah sholat Ashar ini dan berakhir pada saat waktu berbuka puasa tiba. Setelah masa melakukan buka puasa bersama dan sholat maghrib berjamaah di Masjid Istiqlal. Maka masa yang berjumlah ribuan itu dengan tertib dan teratur meninggalkan masjid kebanggaan rakyat Indonesia. [EDI]