JAKARTA (Panjimas.com) – Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah masih mempelajari persoalan pemutusan hubungan diplomatik negara-negara Arab dengan Qatar. Dalam hal ini posisi Indonesia tidak berpihak pada salah satu negara manapun. “Pada dewasa ini karena kita belum mengetahui apa yang terjadi alasan sebenarnya, Pemerintah Indonesia masih mempelajari masalah ini,” ujar Jusuf Kalla di Jakarta, Rabu (7/6).
Jusuf Kalla menjelaskan, saat ini Kementerian Luar Negeri sedang mempelajari permasalahan tersebut. Tentu saja, ketegangan politik antara Qatar dan negara-negara Arab memiliki efek jangka pendek maupun jangka panjang. Namun, Jusuf Kalla optimistis, persoalan ini dapat diselesaikan secara damai. “Saya kira masalah Qatar dengan Saudi itu bisa diselesaikan dengan dialog,” kata Jusuf Kalla.
Pemerintah mengimbau agar warga negara Indonesia tidak perlu khawatir dengan gejolak hubungan diplomatik Qatar dan negara-negara Arab lainnya. Sejauh ini duta besar Indonesia untuk Qatar dan menteri luar negeri terus melakukan komunikasi dengan negara-negara Teluk dan negara-negara Arab.
Seperti diketahui, Arab Saudi, Mesir, Uni Emrirat Arab, dan Kuwait telah memutuskan hubungan diplomatik terhadap Qatar. Hal itu diduga karena Qatar telah mendukung kelompok-kelompok militan seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), dan Al Qaeda. Apalagi Arab Saudi juga telah menuduh Qatar telah bekerja sama dengan milisi yang didukung Iran.
Kuwait dan Oman adalah dua negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk yang memilih untuk tak memutuskan hubungan dengan Qatar. Emir Kuwait akan menawarkan diri untuk menjadi mediator. Sebelumnya, Sheikh Sabah telah berhasil memengaruhi Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani agar tidak membuat pernyataan secara nasional pada Senin (5/6). Langkah tersebut ditakutkan hanya akan membuat situasi kian panas.(desastian)