JAKARTA (Panjimas.com) – Untuk kesekian kalinya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj melontarkan pernyataan kontroversial. Kali ini ia menyoroti masalah pakaian gamis yang dikenakan sejumlah kaum muslim saat berdemo.
Saat menghadiri acara buka bersama di kediaman Ketua DPD RI, Oesman Sapta Odang, Said Aqil mengatakan, gamis tidak perlu dibawa-bawa ketika ke dalam aksi. “Gamis untuk demo nggak bener. Sarung budaya untuk Shalat. Jangan ke balik ibadah untuk bisnis, Shalat Jumat untuk politik,” kata Said di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (6/6).
Said juga meminta agar warga Indonesia tetap pertahankan budaya Islam Nusantara yang mengajarkan kedamaian.”Amanat dalam pundak kita dua, satu amanat diniyah dan dua watoniyah. Diniyah agama, agama harus betul kita hayati bangun, syiarkan di atas tanah air yang kokoh, bumi pertiwi yang kuat. Islam Nusantara kita pertahankan budaya dan jadi infrastruktur agama. Jangan dibalik,” pungkasnya.
Sebelumya, Panjimas mencatat, pasca kejadian bom Solo Said Aqil pernah membandingkan situs yang mengajarkan nilai-nilai Islam yang dinilai radikal dengan situs porno. Said menilai situs porno yang menampilkan gambar dan video porno atau cerita porno itu tidak berdosa untuk ditonton dan dilihat dan halal. Sedangkan situs Islam radikal lebih merusak iman ketimbang situs porno.
Kedua, ketika seluruh ulama dan Habaib menolak kehadiran dan konser Lady Gaga, Said Aqil justru merestuinya dengan mengatakan seribu Lady Gaga pun tidak akan merusak aqidah warga NU, padahal penolakan konser Lady Gaga itu dalam rangka menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Tentu masih banyak lagi ucapan kontrovesial kiai NU ini. (desastian)