BERLIN, (Panjimas.com) – Sebanyak 208 serangan Islamofobia terjadi pada kuartal pertama tahun 2017 di Jerman, demikian menurut data pemerintah Jerman.
Media Jerman Neue Osnabürcker Zeitung melaporkan pada hari Ahad (04/06) bahwa sebagai tanggapan atas sebuah pertanyaan parlemen, pemerintah Jerman, mengatakan kepada kubu Partai haluan Kiri bahwa 2 orang telah terluka akibat serangan Islamopobia dan pelakunya kebanyakan adalah penyerang dari aliran politik sayap kanan.
Pejabat Jerman juga mengatakan bahwa pihaknya telah mulai mendata jenis kejahatan “anti-Muslim” tahun ini dan belum dapat menyimpulkan apakah telah terjadi tindak kejahatan berbahaya karena kurangnya data dari tahun-tahun sebelumnya.
Jenis serangan terhadap Muslim Jerman itu termasuk dengan mengirim surat ancaman, menyerang orang-orang di jalanan karena penampilan Muslim mereka, merusak bangunan umat Muslim seperti Masjid dan mencoretkan simbol Nazi di Masjid-Masjid itu.
Data pemerintah tersebut mengungkapkan bahwa 15 Masjid telah diserang dalam tiga bulan pertama tahun 2017, sementara jumlah ini mencapai angka 27 Masjid untuk periode yang sama di tahun 2016, menurut Daily Sabah News.
Anggota parlemen Partai Kiri Ulla Jelpke mengungkapkan bahwa “Saya menganggap kejahatan yang tercatat hanyalah puncak gunung es karena banyak korban tidak melaporkan serangan tersebut ke polisi karena takut adanya aksi balas dendam.”
Jerman telah menyaksikan sentimen Islamopobia dan anti-pengungsi Muslim yang meningkat di tahun-tahun sebelumnya, hal ini dipicu oleh propaganda dari partai-partai sayap kanan dan gerakan populis anti-Islam, yang telah mengeksploitasi kekhawatiran masuknya imigran dan pengungsi dari negara-negara Muslim.[IZ]