RIYADH (Panjimas.com) – Arab Saudi menutup kantor stasiun televisi berita global asal Qatar Al Jazeera pada Senin, setelah Riyadh dan sejumlah negara Arab lain memutus hubungan dengan Qatar.
“Kementerian Informasi menutup kantor Al Jazeera dan mencabut izin operasi,” menurut laporan kantor berita SPA.
SPA menuding Al Jazeera mendukung kelompok teroris dan pemberontak Yaman, demikian seperti dilansir AFP
Arab Saudi dan para sekutunya termasuk Mesir memutus hubungan diplomatik dengan Qatar, Senin.
Secara terpisah, beIn Sports, stasiun televisi kabel sekaligus anak perusahaan Al Jazeera, berhenti siaran di Uni Emirat Arab, menurut keterangan pejabat UEA yang juga memutus hubungan dengan Qatar.
Kairo menuding Al Jazeera mendukung Ikhwanul Muslimin yang dianggap mendalangi aksi kekerasan setelah militer Mesir menggulingkan pemimpin kelompok itu pada 2013.
Al Jazeera Kecam Penutupan Kantornya di Saudi
Media yang berbasis di Qatar, Al-Jazeera, mengatakan bahwa keputusan Arab Saudi untuk menutup kantornya di kerajaan itu sebagai bagian dari krisis diplomatik di kawasan Teluk Arab, sebagai hal yang “tidak dapat dibenarkan.”
Dalam sebuah pernyataan, Al-Jazeera mengecam langkah Riyadh dan meminta Saudi mengizinkan jurnalisnya terus bekerja “tanpa ada intimidasi dan ancaman.”
“Kami sangat yakin bahwa ini langkah yang tidak bisa dibenarkan yang diambil otoritas di kerajaan tersebut untuk menentang jaringan ini dan operasinya,” menurut isi pernyataan itu, Selasa (6/6) waktu setempat.
“Meskipun jaringan ini dibatasi, Al-Jazeera akan terus meliput berita dan urusan yang terjadi saat ini dari kawasan tersebut dan di luarnya dengan cara objektif.”
Selain menutup kantornya, Saudi juga mencabut izin yang dibutuhkan mereka untuk melakukan siaran.
Mereka juga menuduh Al-Jazeera mempromosikan “kelompok teroris” dan mendukung pemberontak di Yaman, demikian AFP. [AW/Antara]