SOLO (Panjimas.com) – Krisis kepemimpinan di Indonesia menjadi sorotan banyak publik. Ketua Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menjelaskan Ketidakadilan dan Kekuasaan bagi pemimpin yang dhalim hanya akan menyeru ke Neraka Jahanam.
“Sebagaimana firman Allah, Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru ke neraka jahanam. Maka rakyat yang mau dibawa ke neraka mau, kok ada ya, maka Allah mengatakan rakyat seperti ini fasiq,” ujarnya saat kuliah subuh di Masjid Majelis Ulama Indonesia (MUI) Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Ahad (4/6/2017).
Lebih lanjut, Ustadz Muin mencontohkan jaman Fir’aun, yang meremehkan rakyat dan rakyat patuh terhadap Fir’aun disebut orang yang fasiq. Pemimpin yang menyeru ke neraka Jahanam, mengaku menegakkan keadilan namun faktanya merusak keadilan.
“Kita lihat bani Israel orang yang lemah tapi, kata Firaun kami habisi laki-lakinya dan perempuan kami tawan. Firaun membunuh anak laki-laki banyak seakan tampil membela dengan mengatakan akan membunuh Musa. Nah ini pemimpin kita ngomong orang mau kamping ke gunung saja akan diundangkan masuk kategori teroris,” ucapnya.
Untuk itu, menurut Ustadz Muin, banyak perlakuan pemimpin yang mengkriminalisasi Ulama dengan kekuasaan yang dimiliki, jika rakyat tersebut menerima akan menjadikan bahaya di dunia dan di akhirat.
“Sehingga pantas sekarang ini ulama dikriminalisasi oleh orang yang sok berkuasa. Salah memilih pemimpin dam memberikan legitimasi membunuh. Masalahnya kita menerima dengan kondisi kita sekarang, bahaya tidak?,” ungkapnya. (SY)