KLATEN (Panjimas.com) – Presiden RI Joko Widodo menegaskan akan langsung “gebuk” gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) jika muncul kembali.
“Jadi, kalau ada tunjukkan pada kita, tunjukkan pada saya, saya akan gebuk detik itu juga,” kata Presiden saat berbicara di acara Kajian Ramadan 1438 Hijriah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Malang Dome, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Sabtu.
Jokowi menegaskan bahwa pada era keterbukaan seperti saat ini, informasi apa pun tidak bisa disembunyikan. (Baca: Jokowi: Tunjukkan, Kalau Ada Komunisme, Saya Gebuk Detik Ini Juga)
“Mengecek kan gampang sekarang. Muhammadiyah punya, di Solo juga ada. Dicek saja, orang tua kita tinggal di mana? Di kampung mana? Di desa mana? Kakek nenek kita siapa saja bisa dicek. Sangat mudah pada era keterbukaan sekarang ini,” kata Jokowi.
Menanggapi pernyataan serius Presiden Joko Widodo tersebut, Komandan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Jawa Tengah (Jateng), Muhammad Ismail meminta Jokowi merealisasikan ucapannya.
“Seharusnya pak Jokowi konsisten dengan perkataannya di muka umum, tentang mau gebuk PKI (Partai Komunis Indonesia),” katanya, Ahad (4/6/2017).
Menurut Ismail, sudah menjadi rahasia umum, ada salah seorang kader PDIP, bernama Ribka Tjiptaning yang kini menjabat sebagai Anggota DPR RI dan duduk sebagai Ketua Komisi Ketua Komisi IX yang membidangi kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi dan kependudukan. Ribka pernah menulis buku “Aku Bangga Jadi Anak PKI” dan beredar luas.
Oleh sebab itu, jika pernyataan Jokowi serius, Muhammad Ismail menantang agar merealisasikan ucapannya itu kepada orang-orang terdekatnya yang berada dalam satu Parpol.
“Tidak usah jauh-jauh orang-orangnya sudah dekat dengan pak Jokowi. Misal dari Ciptaning yang berkoar-koar dengan bangganya bahwa ia anak PKI,” tandasnya.
Untuk itu, Kokam menunggu aksi nyata Presiden Jokowi menyelamatkan Indonesia dari ancaman paham komunis, di mana sejarah mencatat PKI menjadi pemecah belah bangsa.
“Gebuk aja Ciptaning dan orang kiri lainya. Sudah dekat, tinggal gebuk, berani tidak?,” desaknya. [SY]