SOLO (Panjimas.com) – Di bulan Ramadhan sangat jarang sekali Ustadz, Da’i dan Khatib mengupas hubungan huru-hara akhir jaman dengan Ramadhan. Untuk itu, Ustadz Abu Fatiah Al Adnani, pada kajian malam Ahad menjelaskan tema tersebut, Sabtu (3/6/2017).
“Tanda adanya Kiamat kubra yakni salah satunya munculnya asap Global (Adh Dhuhan). Apa yang menyebabkan munculnya asap? Bisa jadi karena 4 hal, keluar dari kendaraan yang banyak dan dari pabrik-pabrik. Tapi asap ini cerdas, semua diserang orang kafir bengkak dan melepuh seluruh tubuhnya, telinga keluar asap, matanya keluar cairan,” kata pimpinan Pondok Darus Syuhada Boyolali itu.
Ustadz Abu Fatiah melanjutkan, asap Dhuhan yang mengenai orang mukmin, dia hanya mengalami demam tetapi keesokan harinya sudah sembuh dan biasa. Selain itu, munculnya asap Dhuhan dianggap dari kebakaran global atau gunung meletus, mungkin juga dari kecelakaan reaktor nuklir, cukup membuat bencana besar.
“Tetapi yang paling dimungkinkan adanya asap dari hujan meteor batu langit untuk menyiksa manusia. Seperti apa kebenarannya? Bahwa dia merupakan kemunculan tanda Al Mahdi. Imam mahdi tidak akan keluar sebelum munculnya hujan batu dari langit, entah kita menyebut batu meteor atau batu langit,” ujarnya.
Pada saat itu akan ada perubahan bumi dan perubahan wajah massal. Ustadz Abu Fatiah menjelaskan bahwa Orang kafir, apabila melihat benda langit jatuh kemudian dia meyakini muncul awan yang bergulung-gulung.
“Padahal itu efek benturan benda langit dan bumi pak, yang membentuk asap yang berjalan seakan seperti awan yang bergulung. Dan perkataan itu bagi orang kafir seperti sebuah ejekan atau bullyan kepada hukum Islam dan utusan Allah. Hal ini dikuatkan dengan mimpi ibnu Abas kemudian menceritakan bahwa tadi malam saya melihat bintang berekor,” ucapnya.
Dari sini, Ustadz abu Fatiah menarik benang merah munculnya asap Dhuhan hubungannya dengan Ramadhan. Karena efek yang ditimbulkan berbeda bagi orang kafir dan orang mukmin.
“Akan ada suara keras dibulan Ramadhan, di hari Jumat. Kemungkinan terjadinya pada tengah bulan Ramadhan. Efek Kepada orang iman tidak begitu berefek dibanding orang kafir, karena di bulan Ramadhan orang Islam sedang puasa. Pak, masuk tanggal 7, 8, 9 bulan Ramadhan sudah nggak lemes. Ini menurut penelitian ada peningkatan imunitas setelah terbiasa puasa,” tuturnya.
Kondisi orang beriman di saat berpuasa imunitasnya sedang dalam kondisi yang sempurna. Maka ketika terjadi munculnya asap Dhuhan hanya mengalami demam, sebagaimana awal puasa. Ustadz Abu Fatiah menegaskan bahwa amalan yang dikerjakan orang kafir sudah terbiasa bermaksiat, hura-hura, banyak makanan haram meskibdi bulan Ramadhan, hal ini akan membuat gejolak imunitas saat muncul asap Dhuhan.
“Ramadhan diperintahkan amalan untuk menyempurnakan kesehatan. Orang kafir saat Dhuhan muncul mereka tidak kuat. Karena perilaku dugem, LGBT, banyak makan, maka sangat wajar mereka tidak tahan dengan munculnya asap global. Maka sangat logis ketika bencana menimpa kondisinya seperti itu. Orang kafir sedang gelap dalam dosa menikmati gemilang harta sedang orang beriman sedang menikmati amalan puncak di bulan Ramadhan. Inilah yang menghubungkan kemunculan asap Global pada bulan Ramadhan dan kemungkinan pada pertengahan di hari Jumat, wallahu ta’ala ‘alam,” tutupnya. (SY)