ZAMBOANGA CITY, (Panjimas.com) – Presiden Filipina Rodrigo Duterte dilaporkan telah menerima tawaran dari Pemimpin Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) Nur Misuari, dalam rangka pengerahan 5.000 prajuritnya di Kota Marawi untuk membantu militer mengalahkan kelompok Maute yang berafiliasi dengan Islamic State (IS), dilansir dari Philstar, hari Selasa(30/5/2017).
Dalam sebuah kunjungan ke personil tentara yang terluka di Jolo pada hari Sabtu (27/05), Rodrigo Duterte juga mendesak Front Pembebasan Islam Moro (MILF) dan kelompok pemberontak Komunis, Tentara Rakyat Baru (NPA) untuk melakukan hal yang sama.
Rodrigo Duterte mengutip sebuah surat yang dikirim Nur Misuari kepadanya, yang menegaskan tawaran 5.000 pejuang MNLF dalam perang melawan afiliasi IS.
Dalam surat tersebut, Misuari mengatakan bahwa insiden Marawi merupakan kesempatan bagi pihaknya, untuk menunjukkan keberanian mereka dalam membantu Presiden dan masyarakat, untuk memulihkan perdamaian di Mindanao, khususnya di Marawi.
Presiden Filipina kini sedang mempertimbangkan usulan untuk mengerahkan para pejuang MILF dan MNLF serta komunis NPA dalam perang melawan Islamic State (IS).
Maharnya, pemerintah Filipina akan memberi para pejuang, separatis dan gerilyawan tersebut bayaran dan hak istimewa serupa dengan yang diterima anggota Angkatan Bersenjata Filipina (AFP).
“Saya mengumumkan kepada semua kekuatan MI, MN, jika konflik ini akan memakan waktu lama dan jika Anda ingin bergabung, berikanlah peran kesatuan Anda dengan Republik … Saya akan membawa Anda masuk sebagai tentara, hak istimewa yang sama, dan saya akan membangun rumah untuk Anda di beberapa daerah,” kata Duterte, dikutip dari philstar.
Duterte menyerukan agar pemberontak komunis NPA untuk meninggalkan pemimpin mereka yang terlibat konflik dengan mengorbankan warga sipil, mereka dihimbau agar segera meninggalkan pasukannya dan bergabung dengan militer dalam memerangi Islamic State (IS).
Duterte mengatakan pemberontak komunis NPA ditipu oleh pemimpin mereka, yang ia sebut sebagai pihak-pihak yang diuntungkan dari pajak revolusioner yang dikumpulkan para gerilyawan atau pemerasan dari masyarakat lokal.
“Saya akan membuat divisi baru untuk Anda. Wala ng kualifikasi, tutal marunong naman kayo mag-baril (tidak ada kualifikasi lagi, pokoknya anda tahu caranya menembak). Berlatih na lang kayo ng kalabit. Saya bersedia membawa Anda masuk sebagai Tentara Republik,” tegas Duterte.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) Restituto Padilla, mengatakan perekrutan pasukan pemberontak ke militer, bagaimanapun tetap harus menjalani beberapa proses.
Padilla mengatakan bahwa Duterte membuat pernyataan tersebut untuk menekankan perlunya untuk bersatu melawan ancaman umum, dengan menyebutkan mantan pemberontak dari MNLF dan Tentara Pembebasan Rakyat Cordillera yang telah berhasil diintegrasikan ke dalam Angkatan Bersenjata Filipina (AFP).[IZ]