MANILA, (Panjimas.com) – Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada hari Kamis (01/06) menyatakan bahwa upaya pemberontakan di pulau Mindanao selatan bukanlah hasil pemberontakan dari kelompok Maute namun “murni IS” [Islamic State], dilansir Reuters.
Duterte sebelumnya, telah lama memperingatkan kehadiran kelompok Islamic State (IS) di negaranya.
Duterte mengatakan para Islamis yang diusir keluar dari Irak dan Suriah sedang mencari sebuah pangkalan baru dan operasi pengepungan kota Marawi telah direncanakan sejak lama.
Dia juga menegaskan kembali bahwa kaum radikal di Filipina selatan mendapatkan dana dari perdagangan obat terlarang.
Presiden Filipina itu juga menambahkan bahwa gerilyawan Maute terlibat dalam narkotika.
Sejak awal kepemimpinannya, Duterte telah mengumumkan perang terhadap narkoba.
Ia telah lama berpandangan bahwa narkotika adalah jantung dari masalah kejahatan dan keamanan negara tersebut.[IZ]