YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Ada yang ngaku-ngaku paling cinta NKRI, Bhineka Tunggal Ika, tapi nyatanya memecah belah. Tapi ada yang betul-betul cinta NKRI, malah dituduh radikal, ekstrem dan intoleran.
Hal itu dikatakan Ustadz Bachtiar Nasir saat mengisi Tablig Akbar di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, Mantrijeron, Yogyakarta, Ahad (28/5) lalu.
Dikatakan UBN, demikian beliau akrab disapa, umat Islam harus kaffah alias total. Termasuk dalam membangun ekonomi syariah. Nah, untuk menjadi Islam kaffah, harus menjauhi langkah Syetan.
“Umat Islam sangat berpeluang untuk berkuasa. Sebagaimana masa penjajahan, umat Islam berhasil mengusir semua Penjajah, termasuk para ulama yang menggerakkan kemerdekaan Indonesia. Prinsip hidup mulia atau mati syahid inilah yang membuat Indonesia merdeka,” ujar UBN.
UBN melanjutkan, contohlah Umar bin Khattab. Ia tidak rela hidup, sementara Islam dihina. Karena itu, umat Islam yang memiliki prinsip, tidak akan pernah rela Al Quran dan Islam dinistakan. Aksi 212 kemudian menjadi fenomenal. Suatu ketika, kepemimpinan Islam akan kita raih.
Ketua GNPF MUI mengajak umat Islam untuk berpegang teguh pada prinsip Islam. Dengan begitu, orang munafik akan tergilas kepada kebenaran dan kembali kepada Islam. (SY)