BENGHAZI, (Panjimas.com) – Konstelasi kekuatan kelompok Islam di Libya berubah enam tahun setelah Moammar Khadafi dilengserkan paksa. Salah satunya ukurannya adalah dengan bubarnya kelompok Ansar al-Sharia.
Ansar al-Syariah, merupakan sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.
Menurut pernyataan organisasi ini pada hari Sabtu (27/05), Ansar Al-Syariah secara formal membubarkan diri, seperti dilansir Reuters.
Kelompok tersebut, berdasarkan tudingan Washington ditengarai berada di balik serangan Benghazi tahun 2012 yang membunuh Duta Besar Amerika Serikat Christopher Stevens.
Ansar al-Syariah juga telah berperang melawan Tentara Nasional Libya, yang dikomandoi Jenderal Khalifa Haftar.
Adapun keputusan pembubaran itu diambil, karena hilangnya tampuk kepemimpinan dan kurangnya pasukan, menurut pernyataan tersebut.
Ansar al-Sharia dikenal sebagai pemberontak di Timur Libya.
Mereka selalu melibatkan diri dalam pertempuran besar melawan militer pemerintah.
AS menaruh dendam besar dengan kelompok ini. Sebab, mereka merupakan dalang penyerangan Benghazi pada 2012 lalu.
Dalam pernyataan Ansar al-Syariah menyerukan agar pasukan revolusioner dan Dewan Shura di Benghazi, bersatu untuk membentuk sebuah Front Persatuan.
Walau membubarkan diri, menurut pernyataan yang dirilis (27/05), seluruh pengikutnya diperintahkan untuk membentuk front persatuan untuk melanjutkan operasi mereka.
Kelompok ini tadinya dipimpin Mohammed Azahawi. Namun, pria tersebut gugur dalam pertempuran dengan militer Libya pada 2014 lalu.
Sebelum bubar, mayoritas pengikut kelompok ini membelot ke IS (Islamic State). Sementara Ansar al-Sharia juga sempat menyatakan bergabung bersama koalisi pemberontak Dewan Revolusi Syura di Benghazi.
Saat masih aktif selain terlibat penyerangan di Benghazi, Ansar al-Syariah merupakan pihak yang mengambil alih beberapa peninggalan dan barak militer milik Khadafi.
Mereka mengalih fungsikan tempat-tempat tersebut jadi lokasi pelatihan militernya.[IZ]