RAMALLAH, (Panjimas.com) – Head of the Detainees Affairs Commission, Kepala Komisi Urusan Tahanan Palestina, Issa Qaraqe, pada hari Ahad (28/05), mengatakan bahwa 80 persen tuntutan ribuan tahanan Palestina di penjara Israel telah dipenuhi oleh pemerintah Israel.
Ribuan tahanan Palestina akhirnya menghentikan aksi mogok makan massalnya pada hari Sabtu (27/05), aksi itu telah berlangsung selama 41 hari.
Dalam sebuah pernyataan pers, Qaraqe mengatakan bahwa pencapaian tersebut dicapai berkat perjanjian yang disepakati antara para pemimpin aksi pemogokan dan Layanan Penjara Israel (IPS) di penjara Ashkelon pada tanggal 26-27 Mei.
“Transformasi besar telah dicapai dengan aksi pemogokan ini, yang merupakan pencapaian penting untuk dibangun di masa depan,” pungkasnya, dikutip dari IINA.
Qaraqe mengatakan bahwa penunjukan tahanan Karim Younis, yang telah dipenjara selama 35 tahun, sebagai anggota Komite Pusat Fatah, merupakan pencapaian politik terbesar dari pemogokan ini.
Dia menambahkan bahwa penunjukan Younis datang sebagai tanggapan atas upaya Israel untuk membuat tuduhan terorisme terhadap para tahanan, dan untuk menekankan pentingnya aksi ini melekat pada kepemimpinan Palestina dan rakyatnya, terhadap alasan para narapidana, yang merupakan inti dari perdamaian yang adil di wilayah ini.
Dipimpin oleh ikon tokoh perlawanan Palestina yang dipenjara Marwan Barghouti, lebih dari 1.500 tahanan Palestina memulai aksi mogok makan pada 17 April untuk menuntut lebih banyak kunjungan ke penjara, perawatan medis yang lebih baik dan perawatan yang lebih baik untuk narapidana perempuan.
Menurut perhitungan otoritas Palestina, Israel saat ini memenjarakan lebih dari 6.500 warga Palestina – termasuk sejumlah wanita dan anak-anak – di 24 pusat penahanan di seluruh negeri.[IZ]