Hal ini menyusul beredarnya cerita di media sosial bahwa Dokter Fiera Lovita merasa diintimidasi FPI setelah mengunggah pernyataan pribadi tentang Imam Besar FPI, Habib Rizieq.
“Ada upaya-upaya untuk mengadu domba antar kelompok. Dokter Fiera Lovita tidak merasa memviralkan kronologi kejadian itu. Bahwa apa yang disampaikan di media sosial tidak betul,” tegas Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto kepada wartawan di Gedung Divisi Humas, Mabes Polri, Kebayoran, Jakarta, Minggu (28/5).
Setyo menambahkan bahwa hal tersebut juga telah dikoordinasikan kepada Kapolda Sumatera Barat dan menyatakan bahwa kondisi Solok dalam keadaan kondusif.
“Saya cek ke Kapolda Sumatera Barat, Dirjen Pol Fachrizal, beliau menyatakan bahwa Solok tidak ada masalah dan dalam keadaan kondusif. Artinya bahwa dokter Fiera Lovita sudah menyatakan dengan tulus minta maaf tidak ada lagi intimidasi terhadapnya,” imbuhnya.
Setyo membeberkan cerita dokter Fiera Lovita yang mengaku bahwa ada yang menghubunginya dengan manawarkan bantuan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Setyo menduga orang yang memviralkan dan mendramatisasi kronologis permasalahan Dokter Fiera Lovita dan FPI adalah orang yang menelepon tersebut.
“Ada telepon masuk ke Dokter Fiera. Telepon yang menyebutkan dia akan membantu, dan sebagainya, meminta kronologi seperti apa. Ternyata yang menelpon itu diduga yang mengunggah dan menyampaikan di media sosial,” pungkas Setyo. [AW/RMOL]