BRUSSELS, (Panjimas.com) – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengecam sekutu-sekutunya yang tergabung dalam NATO pada hari Kamis (25/05) karena tidak membelanjakan dana yang dirasa cukup dalam anggaran pertahanan, dilansir dari Anadolu.
Trump menegaskan bahwa sekutu-sekutu NATO berhutang pada AS “sejumlah besar uang”.
Berbicara pada sebuah upacara penyerahan markas baru NATO di Brussels, Trump dengan tajam mengkritik keras negara-negara anggota karena tidak memenuhi kewajiban finansial mereka.
“23 dari 28 negara anggota masih belum membayar apa yang seharusnya mereka bayar dan apa yang seharusnya mereka bayar untuk anggaran pertahanan mereka. Hal ini tidak adil bagi orang-orang dan pembayar pajak di AS,” tandasnya.
“Dan banyak dari negara-negara ini berutang sejumlah besar uang dari tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya tanpa menyebutkan nama negara anggota NATO itu.
Bulan lalu, Media AS melaporkan menyusul sebuah pertemuan antara Trump dan Kanselir Jerman Angela Merkel bahwa dia memberinya faktur senilai $ 374 miliar dollar untuk dana pertahanan Jerman, dalam anggaran pertahanan NATO AS.
Negara anggota NATO berjanji pada 2014 untuk menghentikan pemotongan anggaran pertahanan, dan secara bertahap meningkatkan pengeluaran mereka menuju tujuan 2% dari total PDB (Produk Domestik Bruto) mereka.
Trump berpendapat bahwa di tengah tantangan keamanan baru, sekutu-sekutunya harus terus meningkatkan kontribusi mereka di NATO.
“Selama delapan tahun terakhir, AS lebih banyak menghabiskan waktu untuk pertahanan daripada gabungan negara-negara NATO lainnya,” pungkasnya.
“Kita harus menyadari bahwa dengan kekurangan biaya kronis dan ancaman yang berkembang ini, bahkan 2 persen dari PDB tidak cukup untuk menutup kesenjangan dalam modernisasi, kesiapan dan ukuran kekuatan. Kita harus menebusnya selama bertahun-tahun,” tambahnya.
Para pemimpin negara dari 28 negara anggota NATO berkumpul di Brussels pada hari Kamis (25/05) untuk sebuah pertemuan puncak mini yang berfokus pada perang melawan terorisme dan pembagian beban dana yang adil di antara sekutu-sekutunya.
Itu adalah pertemuan pemimpin NATO pertama kalinya bagi Trump, Perdana Menteri Inggris Theresa May dan presiden baru Prancis, Emmanuel Macron.[IZ]